Pernahkah kalian berpikir untuk mengulang suatu kejadian yang paling sesali?
Sejak awal melihat judul ini yang pertama melintas dipikiranku adalah,"Penting sekali kah? Bukannya kembang api sama-sama indah mau dilihat dari sudut mana pun? Lalu dimana masalahnya?" Masalahnya bukan mesti dilihat darimana, saat caption-nya bertuliskan,"Seandainya aku bisa mengulang hari itu..." pasti ada sesuatu yang besar terjadi.
Fireworks, Should We See it from the Side or the Bottom? (打ち上げ花火、下から見るか? 横から見るか?; Uchiage Hanabi, Shita Kara Miru ka? Yoko Kara Miru ka?) awalnya merupakan sebuah live-action di tahun 1993 yang ditulis dan disutradarai oleh Shunji Iwai. Di filmnya tersebut ia meraih penghargaan Sutradara Baru Terbaik di Directors Guild of Japan New Directors Award.
Di tahun 2017 SHAFT mengangkat FTV jadul ini menjadi sebuah movie animasi yang diisi oleh bintang ternama: Hirose Suzu (Bakemono no Ko, Chihayafuru Live Action, Shigatsu wa Kimi no Uso Live Action) dan Suda Masaki (Kamen Rider W, Princess Jellyfish, Hidamari No Kanojo). Hitoshi Ohne sebagai screenplay writer mengubah sedikit komposisi di Fireworks agar sesuai dengan jaman sekarang. Takeuchi Nobuyuki (Shoujo Kakumei Utena: Adolescence Mokushiroku, Mawaru Penguindrum, Sakura Tsuushin) bertanggung jawab untuk mengarahkan Fireworks yang dikepalai oleh Shinbou Akiyuki (Bakemonogatari series, Arakawa Under the Bridge, Dance in the Vampire Bund) dan diawasi oleh Kawamura Genki (Ookami Kodomo no Ame to Yuki, Kimi no Na wa., Bakemono no Ko) sebagai produser.
Tantrum
Musim panas, kemeja lengan pendek, remaja SMA. Siapa yang tahan untuk diam saja ketika teriknya sinar matahari menyinari para remaja. Shimada Norimichi memulai kecerian paginya dengan berangkat kesekolah berramai-ramai bersama Azumi Yuusuke dan teman-temannya. Dalam perjalanannya yang seru Norimichi bertukar pandangan dengan Oikawa Nazuna, gadis yang ditaksir tengah merenungi diri di pinggir pantai.
Lamunan Nazuna teralihkan saat ia mengambil bola kaca yang indah di dalam air laut.
Sebelum kelas dimulai, Norimichi diam-diam mencuri pandangan ke Nazuna. Teman dekatnya, Yuusuke, tiba-tiba mendekati Norimichi dan mengatakan ia akan menembak Nazuna, sembari ia membayangkan dirinya menghabiskan waktu bersama melihat kembang api yang akan diadakan nanti malam. Tapi sifatnya yang nyebelin, ia tak sanggup untuk menembaknya karena takut ditolak juga.
Di tengah siang bolong Norimichi dan Yuusuke bertugas untuk membersihkan kolam renang melihat Nazuna di pinggir kolam. Sebab Yuusuke yang bodoh (tak tahan melihat Nazuna dalam pakaian renang hingga ia langsung kebelet pergi ke toilet) memberi kesempatan untuk Norimichi membersihkan kolam sendirian dan mengajak ngobrol Nazuna. Norimichi menyadari bola kaca yang dimiliki Nazuna. Ia pun menanyakan benda apa itu, tapi Nazuna sendiri pun tidak mengetahui persis. Nazuna menyukainya bola kaca tersebut karena keindahannya.
Yuusuke yang telah kembali dari toilet segera mengajak Norimichi lomba renang 50 meter untuk bertaruh suatu hal. Yuusuke mengatakan apabila ia menang ia akan menembak Nazuna (entah ia mengatakan karena benar menyukainya atau hanya ingin menggoda Norimichi). Nazuna yang melihat mereka berdua ikut mencalonkan diri untuk bermain bersama dalam pertaruhan mereka. Siapa yang kalah, mereka harus mendengarkan yang menang.
Sejak pagi tadi Norimichi tak bisa melepaskan pandangannya sedikitpun dari Nazuna. Konsentrasinya yang terganggu membuat ia celaka dalam melakukan flip turn. Perlombaan dimenangkan oleh Nazuna, lalu Yuusuke dan terakhir Norimichi berada di posisi akhir karena kakinya yang cedera. Selagi Norimichi beristirahat menahan rasa sakit kakinya, Nazuna dengan nada datar mengajak Yuusuke untuk menonton kembang api bersama dan mengatakan (dengan entengnya) bahwa ia menyukainya. Nazuna akan menunggu dirumah Yuusuka pada jam 5 sore nanti.
Seusai perlombaan, Norimichi dan Yuusuke kembali ke kelas melihat perseteruan teman-teman. Mereka berdebat akan bentuk kembang api sebenarnya itu datar atau bulat. Walau jawabannya sudah jelas, tapi mereka tetep menjawab bentuk kembang api itu datar untuk mengusili temannya yang berkacamata. Mereka berasumsi kembang api itu terbukti datar kalau dilihat dari samping. Nah lalu bagaimana caranya agar mereka bisa sejajar dengan kembang api (melihatnya dari samping)? Mudah saja, jawabnya si kacamata, mereka akan melihatnya dari mercusuar. Si kacamata pun mengajak mereka semua untuk ikut melihat kembang api dari samping dan mereka akan berkumpul pada jam 5 sore.
Yuusuke yang senggang dengan seenaknya main kerumah Norimichi untuk menghabiskan waktu hingga jam 5 sore. Norimichi kembali bertanya, bagaimana kalo seandainya bentuk kembang api itu datar? (Lalu mereka mencontohkannya dengan menggunakan kipas bergambarkan kembang api)
Melihat kakinya Norimichi yang terluka, Yuusuke menyuruhnya untuk kerumah sakit dan minta untuk diperiksakan oleh ayahnya. Dan ia juga menitipkan pesan kalau ada Nazuna katakan bahwa ia tak bisa datang dan pergi bersamanya. Lah bukankah ia menyukai Nazuna? Namun Yuusuke yang sebenarnya pemalu ini menyangkalnya bahwa ia tak pernah menyukainya dan semua itu hanyalah jenaka belaka.
Norimichi melihat Nazuna diam dan menunggunya disana. Meski Nazuna sudah bertanya pada frontdesk kemana Yuusuke, tapi ia tetap menunggu. Nazuna pun bertanya ke Norimichi, apakah Yuuske menunggu dirinya atau tidak. "Ia takkan datang," jawab singkat Norimichi. Nazuna pun langsung keluar.
Norimichi tak bisa diam saja melihat wajah Nazuna yang memendam banyak kesedihan.
"Kalau aku mengajakmu, apa kamu juga akan pergi meninggalkanku?"
"Dalam perlombaan itu, aku berencana untuk mengajak yang menang. Dan kupikir... kamu yang akan menang. Kenapa kamu kalah?"
Norimichi yang kebingungan menjawab,"Karena kamu sangat cepat, dan aku tidak bisa menandingimu."
"Apa ini salahku?"
"Eh?-" Norimichi yang menyadari Nazuna membawa koper lanjut bertanya,"Untuk apa tas itu?"
"Aku akan kabur dari rumah. Aku akan pergi meninggalkan kota ini."
Norimichi yang terkejut,"Eh, kamu bercanda kan!?"
"Iya aku hanya bercanda."
"Jadi mana yang benar!?"
"Coba tebak saja," jawab Nazuna sambil tersenyum kecil.
"Mengapa kamu bisa kalah...?" tanya Nazuna sekali lagi,"Kamu tak tahu ya, aku berpikir kamu pasti akan menang." dengan raut wajahnya yang dipaksakan tersenyum.
Norimichi terdiam dan melihat Nazuna berbelok di persimpangan jalan.
"NAZUNA!" teriak ibunya Nazuna.
Nazuna berusaha kabur sambil menenteng kopernya memohon kepada Norimichi untuk menyelamatkannya, "Tidak! Aku tak ingin pergi!" teriaknya.
Norimichi yang bingung dan tak tahu harus berbuat apa hanya terdiam saja melihat Ibunya Nazuna menarik Nazuna.
Teman-teman sekelasnya melihat kengerian ibunya Nazuna dan mereka dengan santainya membicarakannya. Norimichi yang kesal melihat Yuusuke tertawa memukulnya.
Mengapa ia tertawa? Seharusnya kamu tepati janji sehingga Nazuna tak perlu menitikkan air mata seperti itu!
Norimichi melihat seisi koper Nazuna dan mengambil bola kaca yang selalu dipegang Nazuna sepanjang pagi ini.
"Brengsek! Seandainya aku menang-" Norimichi yang kekesalannya memuncak melempar bola kaca tersebut kearah Yuusuke. Ketika bola kaca tersebut menyentuh papan pegumuman, bola tersebut bersinar terang dan keinginan Norimichi terwujud. Ia mengulang pagi ini saat perlombaan renang mereka terjadi.
Bumi Biru
Aku semakin fokus ketika Nazuna menyanyi di kereta, Ruriiro no Chikyuu. Bagaimana aku tidak mengenalnya, ini lagu sangat populer di eranya dan aku mengenalnya dari Hayley Westenra dan Aoi Teshima. Tanpa sadar aku ikut sedikit ber-humming ketika Nazuna menyanyikan lagu ini. Lagu ini dialunkan oleh Seiko Matsuda pada tahun 1986 yang kemudian kepopuleran lagu ini menjadi sebuah lagu paduan suara. Lagu memiliki makna bahwa kita umat manusia bertanggung jawab harus menjaga kelestarian bumi.
Framework
Di dalam movie ini akan terlihat beberapa style ala SHAFT yang biasa mereka gunakan. Entah aku doang atau bukan, Oikawa Nazuna sangat terlihat mirip dengan Senjougahara Hitagi di Bakemonogatari, hanya saja rambutnya diubah jadi panjang bergelombang. Dan aku cukup wah ketika melihat macam-macam 'bentuk' kembang api terlukiskan di animasi ini.
Aku sebenarnya sebelum menonton ini cukup ragu karena teman-temanku sudah menonton lebih dahulu, semua temanku kompak: "Filmnya jelek bro." Ucapan mereka semua membuatku berpikir berkali-kali untuk tetap menonton atau tidak. Pada akhirnya aku tetap nekat memutuskan untuk menonton, tak peduli apa kata mereka. Dan menurutku, movie ini lumayan juga lho! Tak terlalu buruk!
Yah walau saat terjadi time looping agak mulai membosankan, sudut serupa hanya ekspresi berubah. Namun aku sangat menyukai ketika Norimichi pertama kali berusaha kabur bersama Nazuna.
"Kemana kita akan pergi?"
"Tidak tahu!"
Nazuna instant tertawa saat mendengar respon Norimichi.
Ya, mereka berdua hanyalah remaja labil, langsung bertindak tanpa berpikir terlebih dahulu. Mereka hanya ingin pergi, kabur, lenyap tanpa pusing memikirkan apa yang terjadi di depan.
Sayangnya di movie ini terdapat lumayan banyak joke-joke nanggung dan tidak lucu yang menurutku lebih baik dibuang digantikan dengan pengembangan cerita mereka untuk kabur. Karena joke-nya sama sekali tak lucu dan tak berpengaruh apa-apa dengan cerita.
Entah mengapa banyak yang mengira atau beranggapan bahwa movie ini adalah romance, tapi kenyataannya sepanjang movie ini hampir tak ada romance sedikitpun yang dicolek dalam kelangsungan cerita. Perasaan Nazuna ke Norimichi abu-abu, samar tak jelas dan mengambang apa ia benar-benar menyukainya atau hanya karena kebetulan ada dia jadi dialah yang terpilih.
Cerita utama Fireworks fokus pada drama Norimichi yang merespon keinginan Nazuna untuk kabur pergi meninggalkan keluarga dan kota di pinggir pantai. Sekali lagi, Norimichi yang polos hanya ingin membuat pujaan hatinya senang. Aku tegas mengatakan bahwa ini bukan movie romance, hanya movie drama! Bila ingin melihat drama bolehlah, tapi bila berharap pada romance, apalagi fantasy (time looping), aku tak bisa rekomen... dan mungkin kalian salah mengambil movie juga.
Ngomong-ngomong bila kalian bertanya apa hubungannya kembang api dengan time looping, aku akan menjawab bentuk dari kembang api yang meletus merupakan pencapaian dari wujud pengulangan hari yang dilakukan oleh Norimichi. Atau bentuk kembang api tersebut adalah wujud dari harapan Norimichi.
Read more ... → Fireworks, Should We See it from the Side or the Bottom?
Sejak awal melihat judul ini yang pertama melintas dipikiranku adalah,"Penting sekali kah? Bukannya kembang api sama-sama indah mau dilihat dari sudut mana pun? Lalu dimana masalahnya?" Masalahnya bukan mesti dilihat darimana, saat caption-nya bertuliskan,"Seandainya aku bisa mengulang hari itu..." pasti ada sesuatu yang besar terjadi.
Fireworks, Should We See it from the Side or the Bottom? (打ち上げ花火、下から見るか? 横から見るか?; Uchiage Hanabi, Shita Kara Miru ka? Yoko Kara Miru ka?) awalnya merupakan sebuah live-action di tahun 1993 yang ditulis dan disutradarai oleh Shunji Iwai. Di filmnya tersebut ia meraih penghargaan Sutradara Baru Terbaik di Directors Guild of Japan New Directors Award.
Di tahun 2017 SHAFT mengangkat FTV jadul ini menjadi sebuah movie animasi yang diisi oleh bintang ternama: Hirose Suzu (Bakemono no Ko, Chihayafuru Live Action, Shigatsu wa Kimi no Uso Live Action) dan Suda Masaki (Kamen Rider W, Princess Jellyfish, Hidamari No Kanojo). Hitoshi Ohne sebagai screenplay writer mengubah sedikit komposisi di Fireworks agar sesuai dengan jaman sekarang. Takeuchi Nobuyuki (Shoujo Kakumei Utena: Adolescence Mokushiroku, Mawaru Penguindrum, Sakura Tsuushin) bertanggung jawab untuk mengarahkan Fireworks yang dikepalai oleh Shinbou Akiyuki (Bakemonogatari series, Arakawa Under the Bridge, Dance in the Vampire Bund) dan diawasi oleh Kawamura Genki (Ookami Kodomo no Ame to Yuki, Kimi no Na wa., Bakemono no Ko) sebagai produser.
Tantrum
Musim panas, kemeja lengan pendek, remaja SMA. Siapa yang tahan untuk diam saja ketika teriknya sinar matahari menyinari para remaja. Shimada Norimichi memulai kecerian paginya dengan berangkat kesekolah berramai-ramai bersama Azumi Yuusuke dan teman-temannya. Dalam perjalanannya yang seru Norimichi bertukar pandangan dengan Oikawa Nazuna, gadis yang ditaksir tengah merenungi diri di pinggir pantai.
Lamunan Nazuna teralihkan saat ia mengambil bola kaca yang indah di dalam air laut.
Sebelum kelas dimulai, Norimichi diam-diam mencuri pandangan ke Nazuna. Teman dekatnya, Yuusuke, tiba-tiba mendekati Norimichi dan mengatakan ia akan menembak Nazuna, sembari ia membayangkan dirinya menghabiskan waktu bersama melihat kembang api yang akan diadakan nanti malam. Tapi sifatnya yang nyebelin, ia tak sanggup untuk menembaknya karena takut ditolak juga.
Di tengah siang bolong Norimichi dan Yuusuke bertugas untuk membersihkan kolam renang melihat Nazuna di pinggir kolam. Sebab Yuusuke yang bodoh (tak tahan melihat Nazuna dalam pakaian renang hingga ia langsung kebelet pergi ke toilet) memberi kesempatan untuk Norimichi membersihkan kolam sendirian dan mengajak ngobrol Nazuna. Norimichi menyadari bola kaca yang dimiliki Nazuna. Ia pun menanyakan benda apa itu, tapi Nazuna sendiri pun tidak mengetahui persis. Nazuna menyukainya bola kaca tersebut karena keindahannya.
Yuusuke yang telah kembali dari toilet segera mengajak Norimichi lomba renang 50 meter untuk bertaruh suatu hal. Yuusuke mengatakan apabila ia menang ia akan menembak Nazuna (entah ia mengatakan karena benar menyukainya atau hanya ingin menggoda Norimichi). Nazuna yang melihat mereka berdua ikut mencalonkan diri untuk bermain bersama dalam pertaruhan mereka. Siapa yang kalah, mereka harus mendengarkan yang menang.
Sejak pagi tadi Norimichi tak bisa melepaskan pandangannya sedikitpun dari Nazuna. Konsentrasinya yang terganggu membuat ia celaka dalam melakukan flip turn. Perlombaan dimenangkan oleh Nazuna, lalu Yuusuke dan terakhir Norimichi berada di posisi akhir karena kakinya yang cedera. Selagi Norimichi beristirahat menahan rasa sakit kakinya, Nazuna dengan nada datar mengajak Yuusuke untuk menonton kembang api bersama dan mengatakan (dengan entengnya) bahwa ia menyukainya. Nazuna akan menunggu dirumah Yuusuka pada jam 5 sore nanti.
Seusai perlombaan, Norimichi dan Yuusuke kembali ke kelas melihat perseteruan teman-teman. Mereka berdebat akan bentuk kembang api sebenarnya itu datar atau bulat. Walau jawabannya sudah jelas, tapi mereka tetep menjawab bentuk kembang api itu datar untuk mengusili temannya yang berkacamata. Mereka berasumsi kembang api itu terbukti datar kalau dilihat dari samping. Nah lalu bagaimana caranya agar mereka bisa sejajar dengan kembang api (melihatnya dari samping)? Mudah saja, jawabnya si kacamata, mereka akan melihatnya dari mercusuar. Si kacamata pun mengajak mereka semua untuk ikut melihat kembang api dari samping dan mereka akan berkumpul pada jam 5 sore.
Yuusuke yang senggang dengan seenaknya main kerumah Norimichi untuk menghabiskan waktu hingga jam 5 sore. Norimichi kembali bertanya, bagaimana kalo seandainya bentuk kembang api itu datar? (Lalu mereka mencontohkannya dengan menggunakan kipas bergambarkan kembang api)
Melihat kakinya Norimichi yang terluka, Yuusuke menyuruhnya untuk kerumah sakit dan minta untuk diperiksakan oleh ayahnya. Dan ia juga menitipkan pesan kalau ada Nazuna katakan bahwa ia tak bisa datang dan pergi bersamanya. Lah bukankah ia menyukai Nazuna? Namun Yuusuke yang sebenarnya pemalu ini menyangkalnya bahwa ia tak pernah menyukainya dan semua itu hanyalah jenaka belaka.
Norimichi melihat Nazuna diam dan menunggunya disana. Meski Nazuna sudah bertanya pada frontdesk kemana Yuusuke, tapi ia tetap menunggu. Nazuna pun bertanya ke Norimichi, apakah Yuuske menunggu dirinya atau tidak. "Ia takkan datang," jawab singkat Norimichi. Nazuna pun langsung keluar.
Norimichi tak bisa diam saja melihat wajah Nazuna yang memendam banyak kesedihan.
"Kalau aku mengajakmu, apa kamu juga akan pergi meninggalkanku?"
"Dalam perlombaan itu, aku berencana untuk mengajak yang menang. Dan kupikir... kamu yang akan menang. Kenapa kamu kalah?"
Norimichi yang kebingungan menjawab,"Karena kamu sangat cepat, dan aku tidak bisa menandingimu."
"Apa ini salahku?"
"Eh?-" Norimichi yang menyadari Nazuna membawa koper lanjut bertanya,"Untuk apa tas itu?"
"Aku akan kabur dari rumah. Aku akan pergi meninggalkan kota ini."
Norimichi yang terkejut,"Eh, kamu bercanda kan!?"
"Iya aku hanya bercanda."
"Jadi mana yang benar!?"
"Coba tebak saja," jawab Nazuna sambil tersenyum kecil.
"Mengapa kamu bisa kalah...?" tanya Nazuna sekali lagi,"Kamu tak tahu ya, aku berpikir kamu pasti akan menang." dengan raut wajahnya yang dipaksakan tersenyum.
Norimichi terdiam dan melihat Nazuna berbelok di persimpangan jalan.
"NAZUNA!" teriak ibunya Nazuna.
Nazuna berusaha kabur sambil menenteng kopernya memohon kepada Norimichi untuk menyelamatkannya, "Tidak! Aku tak ingin pergi!" teriaknya.
Norimichi yang bingung dan tak tahu harus berbuat apa hanya terdiam saja melihat Ibunya Nazuna menarik Nazuna.
Teman-teman sekelasnya melihat kengerian ibunya Nazuna dan mereka dengan santainya membicarakannya. Norimichi yang kesal melihat Yuusuke tertawa memukulnya.
Mengapa ia tertawa? Seharusnya kamu tepati janji sehingga Nazuna tak perlu menitikkan air mata seperti itu!
Norimichi melihat seisi koper Nazuna dan mengambil bola kaca yang selalu dipegang Nazuna sepanjang pagi ini.
"Brengsek! Seandainya aku menang-" Norimichi yang kekesalannya memuncak melempar bola kaca tersebut kearah Yuusuke. Ketika bola kaca tersebut menyentuh papan pegumuman, bola tersebut bersinar terang dan keinginan Norimichi terwujud. Ia mengulang pagi ini saat perlombaan renang mereka terjadi.
Bumi Biru
Aku semakin fokus ketika Nazuna menyanyi di kereta, Ruriiro no Chikyuu. Bagaimana aku tidak mengenalnya, ini lagu sangat populer di eranya dan aku mengenalnya dari Hayley Westenra dan Aoi Teshima. Tanpa sadar aku ikut sedikit ber-humming ketika Nazuna menyanyikan lagu ini. Lagu ini dialunkan oleh Seiko Matsuda pada tahun 1986 yang kemudian kepopuleran lagu ini menjadi sebuah lagu paduan suara. Lagu memiliki makna bahwa kita umat manusia bertanggung jawab harus menjaga kelestarian bumi.
Framework
Di dalam movie ini akan terlihat beberapa style ala SHAFT yang biasa mereka gunakan. Entah aku doang atau bukan, Oikawa Nazuna sangat terlihat mirip dengan Senjougahara Hitagi di Bakemonogatari, hanya saja rambutnya diubah jadi panjang bergelombang. Dan aku cukup wah ketika melihat macam-macam 'bentuk' kembang api terlukiskan di animasi ini.
Kelabilan Remaja
Cerita yang disajikan Fireworks mefokuskan pada permasalahan yang dialami Nazuna dan Norimichi yang selalu ingin bersama Nazuna. Nazuna yang muak dengan masalah yang dialami (dalam keluarganya) memutuskan dia untuk memilih kabur dari rumahnya, lari dari kenyataan, ketimbang untuk mencoba menyelesaikan masalah dengan wajar.
Sedangkan Norimichi yang sangat menyukai Nazuna, ingin bisa menyelamatkannya dari situasi yang dihadapi oleh Nazuna, bagai seorang pangeran yang menolong sang putri. Aksinya Norimichi terbukti dengan ia terus 'menuruti permintaan' Nazuna untuk pergi dari kota tersebut. Yang bisa ditebak sendiri kelanjutan cerita movie ini, Norimichi akan terus mengulang hari sesuka hati hingga Ia dan Nazuna tak menyesal dengan kejadian pagi ini, mengulangi hingga mereka puas dan tak melakukan kesalahan sedikitpun (tertangkap oleh orangtua Nazuna dan berhasil pergi dari kota itu).
Norimichi yang polos, tak memikirkan sama sekali efek bila ia ikut kabur juga (bagaimana dengan keluarganya, sekolahnya dan hal lain-lain, seakan-akan tak ada masalah yang akan timbul di masa mendatang nantinya), terus berusaha berjuang untuk selalu disamping Nazuna, menemani dan melindungi pujaan hatinya.
Aku sebenarnya sebelum menonton ini cukup ragu karena teman-temanku sudah menonton lebih dahulu, semua temanku kompak: "Filmnya jelek bro." Ucapan mereka semua membuatku berpikir berkali-kali untuk tetap menonton atau tidak. Pada akhirnya aku tetap nekat memutuskan untuk menonton, tak peduli apa kata mereka. Dan menurutku, movie ini lumayan juga lho! Tak terlalu buruk!
Yah walau saat terjadi time looping agak mulai membosankan, sudut serupa hanya ekspresi berubah. Namun aku sangat menyukai ketika Norimichi pertama kali berusaha kabur bersama Nazuna.
"Kemana kita akan pergi?"
"Tidak tahu!"
Nazuna instant tertawa saat mendengar respon Norimichi.
Ya, mereka berdua hanyalah remaja labil, langsung bertindak tanpa berpikir terlebih dahulu. Mereka hanya ingin pergi, kabur, lenyap tanpa pusing memikirkan apa yang terjadi di depan.
Sayangnya di movie ini terdapat lumayan banyak joke-joke nanggung dan tidak lucu yang menurutku lebih baik dibuang digantikan dengan pengembangan cerita mereka untuk kabur. Karena joke-nya sama sekali tak lucu dan tak berpengaruh apa-apa dengan cerita.
Entah mengapa banyak yang mengira atau beranggapan bahwa movie ini adalah romance, tapi kenyataannya sepanjang movie ini hampir tak ada romance sedikitpun yang dicolek dalam kelangsungan cerita. Perasaan Nazuna ke Norimichi abu-abu, samar tak jelas dan mengambang apa ia benar-benar menyukainya atau hanya karena kebetulan ada dia jadi dialah yang terpilih.
Cerita utama Fireworks fokus pada drama Norimichi yang merespon keinginan Nazuna untuk kabur pergi meninggalkan keluarga dan kota di pinggir pantai. Sekali lagi, Norimichi yang polos hanya ingin membuat pujaan hatinya senang. Aku tegas mengatakan bahwa ini bukan movie romance, hanya movie drama! Bila ingin melihat drama bolehlah, tapi bila berharap pada romance, apalagi fantasy (time looping), aku tak bisa rekomen... dan mungkin kalian salah mengambil movie juga.
Ngomong-ngomong bila kalian bertanya apa hubungannya kembang api dengan time looping, aku akan menjawab bentuk dari kembang api yang meletus merupakan pencapaian dari wujud pengulangan hari yang dilakukan oleh Norimichi. Atau bentuk kembang api tersebut adalah wujud dari harapan Norimichi.