June 2, 2020

Kekkon Surutte, Hontou desu ka?: 365 Days to the Wedding

Bagi beberapa orang pernikahan adalah sesuatu yang sangat sakral, mengikat dua jiwa manusia untuk saling bersama dalam satu ikatan dan tujuan. Terlebih lagi, beberapa pendapat tak hanya mengatakan dua pribadi manusia, melainkan menyatukan dua keluarga, yang artinya pasangan tersebut harus siap menerima dan memahami keluarga pasangan. Bahkan dari pernikahan itu akan menggabungkan suku, budaya atau pun agama yang berbeda.


Kekkon Surutte, Hontou desu ka?: 365 Days to the Wedding ‒ Are You Really Getting Married?

Wakaki Tamiki (yang terkenal dengan The World God Only Knows dan K・O・I - King of Idol) dalam karya terbaru yang berjudul Kekkon Surutte, Hontou desu ka?: 365 Days to the Wedding (結婚するって、本当ですか 365 Days To The Wedding; Are You Really Getting Married?: 365 Days to the Wedding) menceritakan dua young adult yang akan menikah bukan karena saling mencintai, melainkan mereka punya tujuan yang sama untuk menghindari satu masalah tertentu.

Apa Artinya Menikah?
JTC Tourist sebuah kantor travel agency akan membuka jalur perjalanan baru ke Rusia agar dapat bersaing dengan travel agency kompetitor. Dan JTC Tourist tentunya akan membuka kantor cabang di Siberia Rusia. Di kantor cabang baru ini akan mengirimkan manajer dan salah satu pegawai dikantornya. Tentunya banyak yang terkejut akan hal ini, selain perbedaan suhu juga yang jaraknya sangat jauh. Dan pegawai yang akan dipindahkan ke kantor barunya adalah pegawai yang belum menikah, untuk sebagian orang bisa tenang dalam hal ini, dan untuk pemuda-pemudi yang belum menikah was-was akan planning ini. Meskipun hobinya traveling, tapi secara mendadak langsung pindah jauh menetap tentunya sangat beda dong rasanya, apalagi kalau tak punya persiapan yang matang maka dan dipastikan akan harus stay disana sekitar 3 tahun.

Terutama Oohara Takuya, seorang antisosial yang tak pandai berkomunikasi seperti dirinya merasa tak sanggup untuk tinggal disana. Alasan lainnya ia tak bisa meninggalkan Tama, seekor kucing peliharaan yang telah menjadi bagian keluarga dirinya.

Usai dari meeting, para pegawai saling berdiskusi akan hal ini. Mengingat syarat utamanya adalah pegawai yang belum menikah, salah satu dari mereka celetuk dengan entengnya,"Kalau begitu menikahlah! 'Kan yang bakal kesana yang masih single!"

Oohara yang mendengar perbincangan mereka sempat berpikir sesaat. Tapi kondisinya saat ini juga ia tak memiliki teman perempuan juga. Jalan terakhir mau tak mau, dengan berat hati, harus resign dari sana. Padahal biaya merawat dan berobat berkala untuk Tama juga memakan biaya tidak murah.

Saat hari libur, ia membawa Tama ke vet dan secara kebetulan berpas-pasan dengan Honjouji Rika, teman satu tim di bagian Planning Development. Mereka berdua kurang begitu akrab dan Oohara pun seringkali merasa terintimidasi oleh tatapan (galak)nya. Walau begitu, Oohara tetap menyapa dan mengutarakan kepadanya bahwa ia akan resign. 

Setelah mendengar hal tersebut Honjouji mengatakan,"Apakah kamu ingin menikahiku? Sehingga kita bisa tetap tinggal sebagai penyendiri". Tidak, tidak, tidak-tidak, ini tidak becanda. Dia juga mengatakannya dengan nada dan tatapan serius. Tentu saja Oohara pun bingung dan terkejut, namun Honjouji yang mengucapkan juga terkejut,"Kok bisa aku mengucapkan hal ini" pikirnya. "Ah tidak, maksudku, berpura-pura saja" sambungnya. Honjouji sama seperti Oohara, ia tak punya alasan kuat untuk tidak dipindahkan ke Siberia Rusia.

Kekkon Surutte, Hontou desu ka?: 365 Days to the Wedding ‒ Are You Really Getting Married?

Setelah selesai mendengar rencana Honjouji, mereka berdua pun sepakat untuk "menikah" dan bersiap-siap untuk meng-announce ke kantor mereka. Hasilnya? Diluar sangkaan mereka bedua, seisi kantor hype ceria riang gembira mendengar kabar tersebut. Sayangnya untuk dua orang tersebut, yang tidak bisa kuat lama-lama dalam kerumunan banyak orang malah jatuh pingsan. Tidak ada putar balik, tetap pada rencana awal, mereka akan "menikah".

Pesta Kejutan
Ketika mendengar kabar ada yang menikah, kuyakin, dimanapun pasti akan hype kalau mendapat kabar tersebut. Nah lucunya, kedua pasangan ini sama sekali tak menduga akan terjadi hal ini. Entah karena keduanya lack percintaan atau tidak pandai bersosial. Tentunya meskipun mereka berpura-pura mereka tetap harus keep in touch agar rencana mereka berjalan dengan mulus. Lagi-lagi, meski hanya bohongan, tapi mereka tetap harus untuk liburan bersama, membangun cerita yang sama.

Kekkon Surutte, Hontou desu ka?: 365 Days to the Wedding ‒ Are You Really Getting Married?

Mungkin ini tipe seinen dengan model slow romance ya? Aku sebagai pembaca menikmati kisah pasangan yang akan hidup bersama secara mendadak. Terdengar lucu dan konyol saat membaca alasan mereka berdua, tapi bukan hal tidak mungkin untuk juga dilakukan, apalagi kondisi mereka keduanya seperti itu. Lucunya lagi, meski "berpura-pura", mereka tetap harus melamar dan mengenakan cincin tunangan. Daaaaan... saat mengenakan cincin jari manis tangan kiri, wow sulit didefinisikan, meski janggal tapi seperti ada rasa untuk bertanggungjawab.

Ngomong-ngomong menikah dadakan, aku juga merekomendasikan kalian untuk baca Tonikaku Cawaii - Fly Me to The Moon karya Kenjiro Hata (Hayate the Combat Butler) meski memiliki vibe yang berbeda tapi memiliki kesamaan yang bisa dinimakti: mengenal pasangan setelah menikah.
Read more ...Kekkon Surutte, Hontou desu ka?: 365 Days to the Wedding
 

Autumn 2015 Anime Chart

【Autumn 2015 Anime Chart】
For other info, click here.
For its hashtags, click here.

Featured Video


Random Posts