September 26, 2016

Kimi no Na wa. (your name.)

Sebenarnya udah sejak 2 minggu yang lalu aku ingin membahas Kimi no Na wa. (君の名は。; your name.) namun kuurungkan terus niatku. Soalnya yah, sebenarnya aku sendiri bingung tiap kali (ingin) membahas karya dari Makoto Shinkai, CoMix Wave Films dan Hayao Miyazaki, Studio Ghibli. Karena pada akhirnya aku pasti stunning dan terkesima melihat karya-karya mereka.


Kimi no Na wa. (your name.)

Toh, ternyata kebahas juga diblog ini. Kimi no Na wa. merupakan salah satu anime movie yang paling ditunggu tahun ini. Oh perlukah aku menjelaskan? Pertama: Makoto Shinkai. Sutradara satu ini berhasil mengeluarkan karya-karyanya yang epic dari segi cerita dan animasi. Ia sangat lihai memainkan alam dan suasana yang ada di dalam animasinya sehingga memperkuat perasaan menggebu-gebu ketika melihat scene-scenenya yang sedang klimaks.

Pertama kali aku mengenal karya Shinkai adalah Voices of a Distant Star (ほしのこえ; Hoshi no Koe) kisah dua insan yang menjalani hubungan LDR (long-distance relationship) antar planet lalu dilanjutkan dengan kecepatan rata-rata manusia berjalan selama hidupnya adalah 5 Centimeters Per Second (秒速5センチメートル; Byousoku 5 Centimeter). Kedua karya tersebut adalah favoritku, bahkan aku masih ingat sekali (salah satu) quote-nya yang kurang-lebih,"Harus berjalan secepat apa agar aku bisa menemui?" plus ceritanya yang sangat real sekali. Serta untuk Voices of a Distant Star mengingatkanku dulu semasa sekolah aku dan guruku pernah iseng menghitung kecepatan mengirim text (SMS) dari Bumi ke Bulan atau dari Pluto ke Bumi.

Dan menurut data yang didapat Anime News Network Kimi no Na wa. berhasil meraup keuntungan box office sebesar 10 milyar yen, sebuah angka yang super duper fantastis.

Komet Pelangi
Mitsuha Miyamizu, seorang gadis yang tinggal di kampung Itomori dan bertugas di kuil melestarikan kewajiban keluarganya turun-menurun. Ia bosan dengan rutinitas sehari-harinya dan minimnya fasilitas yang ada di kampungnya. Seusai ritual kuilnya, Mitsuha meneriakkan keinginannya agar terlahir kembali sebagai cowok tampan yang tinggal di Tokyo di kehidupan selanjutnya.

Keesokan paginya, ternyata teriakkan gila tersebut membuatnya ia jatuh ke dalam mimpi yang sangat nyata. Mitsuha kini adalah cowok tampan yang tinggal di kota satellite. Mitsuha yang baru pertama kali melihat Tokyo seperti apa, benar-benar tak bisa menahan kenorakannya.

Bagi Mitsuha ini adalah mimpi indah, namun berbeda dengan Taki Tachibana. Taki terkena mimpi yang serupa, tiba-tiba ia bangun menjadi seorang cewek yang tinggal di perkampungan. Untuk memastikan ia beneran cewek atau bukan, ya tentu saja, meremas dadanya sendiri.

Ternyata Mitsuha dan Taki saling bertukar tubuhnya, entah apa penyebabnya, yang pasti mereka harus menjalani kehidupan mereka tanpa dicurigai orang-orang di lingkungan sekitarnya. Inilah kisah sepasang adam dan hawa yang tubuhnya tertukar.

Permulaan yang Berbeda
Untuk Kimi no Na wa. boleh kubilang engga seperti karya biasanya. Di 30 menit pertama ceritanya lebih santai, segar dan humoris. Disini kita bisa melihat bagaimana Mitsuha dan Taki menjalani rutinitas baru dan mengubah kebiasaan mereka berdua. Karena kebiasaan dia tidak sesuai dengan dirinya. Maka mereka berdua sepakat membuat perjanjian bagaimana dan harus seperti apa untuk menjadi dirinya. 30 Menit setelahnya barulah penonton digiring ke part yang lebih serius. Apa sejarah dan customs yang ada di kampungnya Mitsuha.

Tema karya kali ini adalah Musubi knot, Miracle dan Perjalanan Waktu. Disini akan dijelaskan apa arti dari musubi knot, istilah-istilah kepercayaan, perwujudan aliran waktu dan suatu bentuk dari hubungan orang-orang. Meski tidak terlalu kental penggunaan customs dan kepercayaan tapi tetap bisa disampaikan baik dengan cara menggunakan istilah berulang. Contohnya: kataware-doki (twilight; periode antara siang hari dan terbenamnya matahari).

Dibandingkan penjelasan historinya, Kimi no Na wa. lebih menonjolkan cara komunikasi yang unik diantara kedua insan ini. Meski keduanya tidak pernah saling bertatapan, berbicara langsung, bahkan bertukar text tapi keduanya tetap bisa berhubungan baik.

Shinkai kembali mempermainkan perasaan penonton dengan adegan-adegan khas tertentu miliknya. Dengan adegan kecil seperti melihat text di teleponnya, merenungi bingkai foto yang terpajang dinding, melihat bintang di malam hari, oh tentu saja jangan lupa kereta yang melegenda. Kurang-lebih Kimi no Na wa. juga menggunakan pola yang sama di Kotonoha no Niwa (言の葉の庭; The Garden of Words), diperlihatkan keindahan alam sekitar dengan tujuan sebenarnya adalah mengenang dan merenungkan sesuatu. Alam yang ada karyanya selalu memiliki arti kuat dengan perasaan yang dihadapinya saat itu.

Umumnya pengambaran cuaca digunakan untuk menentukaan perasaan; siang hari pertanda mood ceria atau hujan memberi kesan kesedihan atau kerisauan. Well, Shinkai tak hanya memainkan suasana itu saja. Dia mempertajamnya dengan penggambaran alam dan lingkungan seperti hamparan bintang di malam hari, kabut di pegunungan, senja hari dan pohon yang berbunga. Sehingga penonton mengetahui dan turut merasakan apa yang sedang dialami oleh Mitsuha atau pun Taki. Bahkan penggambaran malam hari Kimi no Na wa. terlihat sangat spesial sekali.

Walau menggunakan pola permainan yang sama tapi anehnya itu menjadi ciri khas yang kental dan menyentuh dari karya-karya milik Shinkai. Penonton terus penasaran apa yang selanjutnya akan terjadi.

Disamping itu, satu racikan yang menyempurnakan adegan-adegan klimaksnya adalah BGM. Seperti biasa musik pengiring scene-nya sukses membuat penonton larut dalam film. Lagu-lagu yang dilantunkan oleh RADWIMPS menghiasi komet pelangi menjadi semakin indah dan menenggelamkan penonton ke lubang perasaan yang lebih dalam.

Kimi no Na wa. (your name.)

Kimi no Na wa. (your name.)

Hujan Salju
Walau tidak memberikan hal yang baru tapi keahlian Makoto Shinkai dalam merangkai cerita dan menyutradarai tidak pernah membuat penonton bosan. Shinkai tetap lihai memainkan scene-scene yang siap memerangkap perasaan orang di detik-detik terakhir yang menegangkan. Untuk ending-nya kubilang cukup berani, tidak terlihat sama seperti karya-karyanya sebelumnya. Disini You Yamada bertugas sebagai Sound Director, perpaduan warna diserahkan pada Yoko Miki yang bertanggungjawab sebagai Color Setting dan keindahan background art dipegang oleh Mateusz Urbanowicz.

Kimi no Na wa. (your name.)

"You used to have a bit of a crush on me, right? But now you like someone else."

1 comment:

  1. Soal anime ini siapa yg gak setuju kalo emang de best, dibandingin karya sebelum nya (ex: 5 cm per second) jujur Kimi no Nawa kesannya lebih ngena, anime ini tanpa sadar bikin kita berfikir kalo keajaiban itu ada, kesannya walau zaman maju tetap aja takdir pasti ada, apalagi soal gak nyerah untuk mencari.. beda sama 5 cm per second dan yg lain, anime ini jujur endingnya sesuai harapan dari lubuk hati manusia yg paling dalam, yaitu mimpi indah yg jadi nyata..

    ReplyDelete

 

Autumn 2015 Anime Chart

【Autumn 2015 Anime Chart】
For other info, click here.
For its hashtags, click here.

Featured Video


Random Posts