Ketika aku menonton trailer-nya aku cukup bingung sih. Mengapa Emiya Shirou yang selama 3 season ini hanyalah figuran, maaf maksudku karakter pendukung, yang melengkapi humor dan fanservice selama series tersebut mendadak menjadi karakter utama, karakter utama atau karakter kunci di series ini. Jujur saja aku lumayan tidak mengerti transisi cerita Season 2 Part 2 (Fate/kaleid liner Prisma☆Illya 2wei Herz!) ke Season 3 (Fate/kaleid liner Prisma☆Illya 3rei!!).
Terlebih lagi aku tidak membaca manga-nya dan hanya mengikuti series Fate yang Prisma☆Illya saja dikarenakan series ini merupakan spin-off (ngomong-ngomong dulu aku menonton series ini juga karena iseng dan berpikiran bahwa spin-off tidak memerlukan koneksi/mengerti dahulu series utamanya).
Fate/kaleid liner Prisma☆Illya The Vow in The Snow ( 劇場版Fate/kaleid liner プリズマ☆イリヤ 雪下の誓い; Gekijouban Fate/kaleid liner Prisma☆Illya: Sekka no Chikai) atau diluar sana lebih dikenal Fate/kaleid liner Prisma☆Illya: Oath Under Snow adalah sequel dari Season 3 Part 1 (Fate/kaleid liner Prisma☆Illya 3rei!!) yang menjadikan penghubung ke cerita pertama, yaitu Season 1 Part 1 (Fate/kaleid liner Prisma☆Illya). Di movie ini Oonuma Shin (ef series, Baka to Test to Shoukanjuu, Watashi ga Motenai no wa Dou Kangaetemo Omaera ga Warui!) kembali turun tangan untuk mengarahkan dan memproduksi film SILVER LINK. Prisma Illya.
Harapan Manusia
Emiya Kiritsugu adalah seorang pria tua yang memiliki ambisi untuk menyelamatkan umat manusia di seluruh muka bumi. Ia berserta Emiya Shirou, kerabat yang ia selamatkan, berencana untuk ke Fuyuki dimana anak dewa lahir dan dibesarkan oleh keluarga Sakatsuki. Konon anak dewa ini memiliki kemampuan untuk mengabulkan permintaan manusia, apa pun itu permintaannya.
Saat hampir mencapai kota tersebut, sedang terjadi bencana misterius, badai hitam melanda dan memusnahkan seisi kota. Dari wujud bencananya, ini bukanlah hal yang natural melainkan ini terjadi karena perbuatan mistis seseorang. Meski lokasi yang mereka tuju sulit dijangkau dengan kondisi aneh begini, mereka tetap memutuskan untuk kesana dan mengambil anak dewa.
Dengan tubuh kecil Shirou, ia berhasil memasuki kota tersebut tanpa disadari orang lain (pihak keamanan evakuasi). Shirou terus berlari hingga sampai di pusat terjadinya badai, dan menemukan anak dewa.
Ketika mereka berdua saling bertukar pandangan rumah yang ia tinggali, rumahnya hendak hancur. Shirou sangat sadar, sekuat apa pun ia berlari, sekuat apa pun ia berusaha untuk menyelamat anak perempuan ia takkan pernah berhasil mencapainya. Ajaibnya tiba-tiba keadaan sekitar berhenti total membuat ia berhasil menyelamatkannya. Disaat itulah Shirou sadar bahwa permintaannya telah dikabulkan.
Sayagnya baik Shirou maupun Kiritsugu tak tahu bagaimana caranya agar bisa 'menggunakan' anak dewa untuk menjalankan misinya. Yang Kiritsugu tahu hanyalah ketika anak dewa sudah berusia 7 tahun maka kekuatannya akan hilang dan menjadi manusia biasa seutuhnya.
Selagi mencari tahu Kiritsugu meng-'adopsi' dan menjadikan Emiya Miyu sebagai bagian 'keluarga' mereka. Usia Shirou dan Miyu yang tidak jauh dan berkat keakrabkan Shirou, mereka berdua menjadi adik-kakak dalam waktu singkat.
Akan tetapi Kiritsugu yang jatuh dalam jerat ambisi, mengekang Shirou untuk memberi perhatian lebih. Ambisinya membuat ia buta dan lupa, bahwa Miyu jugalah seorang manusia dan hanya anak perempuan. Sedangkan dari Shirou sendiri, ia tak bisa melakukan begitu, ia sudah menganggap Miyu sebagai adiknya dan telah memanusiakannya.
Hingga akhir nafas Kiritsugu, ia tetap tak menemukan cara untuk menggunakan Miyu mengabulkan permintaannya. Shirou dan Miyu yang masih tinggal Fuyuki tak menyadari bahwa ancaman besar akan menimpanya.
Kasih Sayang Seorang Ibu
Pendapatku adalah bagian battle yang intens hanya dua kali, saat Shirou mengumpulkan semua kartu Servant sisanya hanya terlihat sebagai figuran saja, sama sekali tidak ada omongan apa pun tentang pemegang kartu servant lain, benar-benar tidak ada background story untuk mereka (suatu hal yang bagus cukup fokus ke satu tujuan saja, tapi entah mengapa aku menginginkan sedikit ada bacotan dari para figuran ini biar sedikit terlihat seperti villain dari genre-genre shounen).
Dan aku sangat gatal sekali saat melihat adegan menuju final battle, yang dipertengahan cerita, Julian Ainsworth, salah satu musuh utama di universe/cerita ini awalnya mati-matian dan bertekad keras mencegah perbuatan Shirou. Tapi saat mendengarkan penjelasan Shirou tentang kelahiran dan kemampuan Miyu, dengan mudahnya Julian diam saja memberi jalan Shirou untuk menyelamatkan adik tercintanya. Singkat kata... kekuatan dakwah Shirou berhasil menyadarkan Julian?
Terakhir, aku heran mengapa pratayang-poster yang beredar adalah Illya dan tiket movienya sendiri adalah Chloe. Padahal sepanjang cerita fokus mengisahkan Shirou dan Miyu. Bahkan sinopsis movie yang dituliskan sama sekali tak menceritakan movie ini.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment