But hey, nyatanya buruk sangkaku terpatahkan ketika sudah memasuki jilid 2. Jalan ceritanya tidak seperti apa yang aku bayangkan, syukurlah!
Cerita disini seperti apa yang dipikirkan oleh salah satu gadis tersebut, perkembangan ceritanya bagus tapi ada sebuah lika-liku yang tak terduga. Aku menyukai berbagai konflik yang berdatangan tersusun rapi dan cerita saat mencapai klimaks membuka jalan baru menuju cerita yang sama sekali tak aku duga.
Aoi Tokujira, gadis primadona satu angkatan ini sudah tenar sejak debut masa sekolahnya. Penampilannya yang elegan dan anggun membuat banyak lelaki mabuk kepayang dengannya. Tapi semua pernyataan cinta yang datang selalu ditolak dengan cepat dan tegas. Karena hal inilah murid perempuan lainnya mulai iri dan membencinya. Tokujira menenangkan dirinya dengan menyendiri membaca buku di perpustakaan. Tapi ini tidak menghentikan rumor jelek yang hinggap di dia.
Keitarou Itsuki selaku anggota komite perpustakaan cukup tahu apa yang dialami Tokujira. Itsuki juga adalah sebagian dari laki-laki yang ditolak secara tragis oleh Tokujira. Itsuki memiliki penampilan mata picik membuat dirinya ditakuti oleh orang-orang, ditambahlagi dengan Perasaan patah hati yang menyelimuti pikirannya membuat penampilannya makin ditakuti.
Walau sudah ditolak, bukan perarti perasaannya langsung hilang begitu saja. Saat bertugas di perpustakaan ia melihat Tokujira yang sedang tertidur. Meski tak ingin menggangunya Itsuki tak bisa diam melihat Tokujira yang tidur tidak tenang karena ada daun yang jatuh di hidungnya. Saat Itsuki hendak mengambil daun yang menggangu tidurnya, ia malah terbangun dan mengira Itsuki sedang mencuri kesempatan. Mencoba meminta maaf untuk meluruskan kesalahpahaman yang ditimbulkan, ia malah mendapat balasan yang sangat melukai hatinya.
"Maaf, tapi kamu siapa ya…?"
Bagaimana mungkin Itsuki bisa menerima jawaban ini, mereka berdua menduduki kelas yang sama lalu pagi ini ia menembaknya. Tapi Tokujira malah melihatnya dengan tatapan yang mengerikan. Itsuki yang kehilangan kesabarannya mulai sadar bahwa kelakuan dan matanya membuat Tokujira ketakutan akan penampilannya yang buruk dan menyeramkan.
"Bagaimana rasa patah hati?"
Tanya kakaknya Itsuki setelah mendengarkan curhatan adiknya.
"Sangat pahit... seandainya aku tidak mempunyai mata seperti ini, pasti yang terjadi akan berbeda."
"Bila bisa, apa kamu ingin mau berubah?"
"Tentu, kalau aku bisa merubahnya aku takkan menderita seperti ini."
Setelah mendengar semua keluh kesah adiknya, ia mempunyai ide untuk mempermak penampilan Itsuki. Ketika Itsuki tersadar, dia melihat sosok yang berbeda. Berkat kemampuan make-up kakaknya dan pakaian perempuan, dia berubah total menjadi gadis yang cantik dan manis. Percuma untuk protes, karena kakaknya sudah mengabulkan harapannya untuk dapat merubah penampilannya. Selain itu kakaknya juga malah mengusir dan menyuruhnya langsung pulang.
Ketidaktenangan langsung menancap Itsuki, semua orang melihat dirinya dalam wujud gadis. Dia khawatir kalau semua orang sadar mengapa Itsuki mengenakan pakaian perempuan. Tetapi aktualnya sangat berbeda, orang-orang terpukau akan kecantikan Itsuki.
Dan Itsuki berpapasan dengan Tokujira yang sedang memasang wajah kesepian. Sekali lagi ia terpersona dengan Tokujira. Tapi Itsuki kejadian siang tadi dan menyegerakan diri untuk pulang. Meski ingin segera pulang Tokujira malah bertemu dengan laki-laki disekolahnya. Laki-laki tersebut malah mengolok-ngoloknya dan menahan Tokujira untuk pergi dengan memegang pergelangan tangannya. Tokujira yang terkejut tanpa sadar memukul laki-laki tersebut dengan keras menggunakan tasnya. Hendak segera dibalas oleh laki-laki itu, Itsuki dengan cepat dapat menggantikan posisi dan melindungi Tokujira. Itsuki menggertaknya dengan menggunakan matanya dan berhasil membuat laki-laki tersebut terdiam beberapa detik. Itsuki segera kabur untuk melindungi Tokujira.
Itsuki memberitahu Tokujira seharusnya sebagai perempuan ia harus berhati-hati. Mendengar ucapan tersebut, Tokujira meneteskan air mata, dan Itsuki kembali teringat alasan jatuh cinta kepadanya. Ia ingin melihat kekayaan wajah ekspresi Tokujira.
Tokujira menjelaskan semua keadaan yang dialaminya, sesungguhnya ia memiliki androphobia (takut dengan laki-laki). Dan ia meminta tolong pada Itsuki (berwujud gadis) untuk membantunya menghilangkan fobianya, karena meski Itsuki sangat cantik dan manis tapi disisi lain entah mengapa Itsuki sangat manly (ditambah lagi dengan suaranya husky-nya).
Arti Kebahagiaan
Awal-awal komik terasa biasa-biasa saja, sambil menyusun latihan-latihan Tokujira untuk menghilangkan androphobia, Itsuki mencoba mengenal lebih dalam tentang Tokujira sambil membayangkan suatu saat nanti ia akan dihadapannya kembali sebagai wujud sebenarnya, seorang pria. Di awal cerita ini disisipkan komedi-komedi ringan dan sedikit romansa antara hubungan Itsuki Tokujira.
Cukup sulit untuk Itsuki melatih Tokujira, tetapi ia tetap sabar dan tulus untuk membantu gadis yang disukainya. Apalagi Tokujira lumayan ringan tangan bila berhadapan dengan fobianya. Disaat yang bersamaan, Tokujira tanpa menyadari sedang memperbesar dunianya sangat kecil (selama ini ia hanya berada di lingkup dan kegiatan yang itu-itu saja). Beruntungnya Tokujira memiliki teman masa kecilnya Botan Kurashiki, satu angkatan lebih muda, yang setia, tulus dan selalu mendukung serta menemani Tokujira setiap saat. Walau Botan dan Tokujira memiliki sifat yang saling bertolak belakang, Botan sangat terbuka terus terang pada siapa saja sedangkan Tokujira menutupi diri dengan membuat dinding dan jarak pada semua orang, tapi mereka sangat akrab dan saling mengenal satu sama lain. Mereka berdua juga sama-sama sangat pengertiaan pada hak dan kepentingan temannya.
Disini pembaca akan melihat kisah mereka bertiga: dunia kecil Tokujira, Itsuki yang menahan perasaannya dan Botan yang tak pernah lepas disisi Tokujira.
Hingga akhirnya datanglah waktunya dimana Itsuki me-reveal dirinya selama ini...
Pada saat cerita sedang berjalan menuju puncak klimaks akan sedikit terasa bahwa pace-nya rada terburu-buru, apalagi dengan klimaksnya dilakukan dengan pernyataan yang sangat tak ingin kuharapkan atau kubayangkan atau yang aku pikir seharusnya hal itu tak dilakukan. Setelah klimaks terjadi, cerita mulai meluncur ke tahap baru dimana pada tahap ini (yang mereka bertiga alami dari awal hingga klimaks) mereka mulai (berusaha) menjalani keseharian yang wajar tapi terasa janggal. Tentu saja bagiku ini terasa sangat natural dan nyata ketika dimana seseorang me-reveal sesuatu yang sangat besar, karena salah satu dari mereka atau mereka semua mencoba untuk melewati hal yang lalu seolah tidak ada yang terjadi apa-apa sebelumnya.
Rekomendasi yang sesuai dari komik ini adalah Toradora!, Sky Blue Square (Sorairo Square.), Sweety (Park Jae-Sung & Kim Ju-ri) dan Next to You (Tonari no Atashi karya Atsuko Namba). Aku memilih ketiga ini karena ada unsur cinta segitiga, tokoh utama laki-laki yang menolong tokoh utama perempuan dan percintaan mengejutkan yang sulit ditebak.
No comments:
Post a Comment