June 11, 2015

Tiap Detik

Aku lupa tepatnya kapan saat pertama kali membaca komik ini dan sebenarnya aku dari dulu sudah berkeinginan me-review komik ini, hanya saja berhubungan ketika aku membaca waktu itu mendapatkan kabar bahwa penulisnya akan hiatus karena sibuk untuk versi cetaknya (sehingga aku mengurungkan niat dulu hingga versi cetaknya rilis). Aku menemukan komik ini ketika aku sedang membaca ulang komik-komik yang bertema salah mengirimkan love letter seperti Azusa milik Seo Kouji dan Kimi to Watashi no Renai Soudan milik Shun Saeki (eh tapi mungkin Kimi to Watashi no Renai Soudan engga bisa dibilang salah mengirim love letter sih).

Tiap Detik telah dipublikasikan secara online di Ngom!K yang ditulis oleh Kertas Kecil Voyager289 atau bernama Renato Reimundo Jr. dengan gambar ala Jepang yang sekilas aku melihatnya seperti ke arah Hentai Ouji to Warawanai Neko. Jujur saja aku adalah salah satu orang yang menantikan akan kehadiran versi cetaknya, yah salah satu penyebabnya karena versi online-nya tidak lanjut sih.

Cinta…?
"Kalau jatuh cinta mikirin si dia itu, tiap jam? tiap menit? …atau tiap detik?"

Mengisahkan Teo Rhama, pelajar SMA yang sedang jatuh kepada teman sekelasnya bernama Riya Melati hingga suatu saat Teo mengkokohkan hatinya untuk mengirimkan surat cinta ke lokernya. Entah bodoh, entah ceroboh, entah terlalu pede Teo tidak check dan recheck dan baru sadar salah menaruh surat cinta, ternyata ia salah membaca nomor loker. Mencoba memperbaiki kesalahannya, ia segera berlari ke loker yang dituju namun ia dihadang oleh Geng Terong (sebenarnya aku juga engga ngerti kenapa tiba-tiba muncul ini tokoh dan ngejar peran utama), Teo yang kesal dan terburu-buru lansung saja menghajarnya tanpa basa basi. Sialnya ketika Teo sampai ternyata surat tersebut sudah dibaca oleh Erina Anggrek, cewek pirang twintail berdada besar sahabatnya Riya yang dikenal sebagai Ratu Es karena sifat tsundere-nya. Tapi Geng Terong malah datang kembali dan memperburuk situasi Teo. Erina yang baru pertama kali ditembak menghampiri Teo dan blushing menerima surat cinta tersebut. Dimulailah cerita cinta keterpaksaan Teo...

Ini masih di Indonesia?
Setelah dibaca dan dilihat Teo dan kawan-kawan mengenakan seragam sekolah Indonesia hanya saja tema atau latar nya masih dipertanyakan. Aku tak tahu apakah sekolah-sekolah di Indonesia sekarang ini umumnya ada loker atau engga. Sedikit curcol engga penting, dulu di sekolahku sih ada loker untuk menaruh sebuah helm dan loker itu tak tetap dan itu setiap hari pemegang lokernya ganti-ganti. Artinya, kepemilikan (nomor) loker tidak tetap dan selalu berubah disebabkan orang yang pertama kali mengambil kunci (suatu loker) hari itu dialah yang menjadi mempunyai loker hari itu. Ah maafkan kemampuanku saat menjelaskan sesuatu.

Lalu yang kedua, ekskul tenis. Aku asumsikan saja sekolahnya memang wah sekali sehingga memiliki ekskul tenis lapangan. Dan ada loker sepatu di ruang ekskul tenis. Serta murid-murid di sekolah tersebut rambutnya pirang dengan twintail, berwarna putih... Hei, sekolah seperti ini ada di daerah mana? Aku ingin mengunjunginya sekali saja.

Tsundere, Cinta Segitiga & Fake Love Letter
Sedikit spoiler, Teo meninggalkan Erina begitu saja dan jalan dengan Riya dan Erina masih menunggu janjian kencannya selama 11 jam, 11 jam belum lagi diam berdiri basah kehujanan! Ayolah apa benar kamu sepolos itu dan cowokmu itu jalan dengan sahabatmu lho! Dan lagi, kalian ini hidup di era smartphone, sebelum berangkat bisa konfirmasi dahulu kan, Erina tidak mencoba menghubungi Teo sebelumnya dan Riya tidak mengabari atau menanyakan Erina atau apalah. Sebenarnya kalo mau dibikin drama ala FTV bisa saja dengan kondisi seperti ini.

Setelah 12 jam Teo setelah bersenang-senang dengan Riya, ia bertemu dengan Erina saat kakaknya datang menjemput dan menyuruhnya balik ke eropa. Mengutip curhatan cewek ABG dulu "Cowok kalo engga bajingan ya homo!" sekarang Teo baru bersikap heroik mencegah kepergian Erina, padahal seharian penuh habis ngeladur, maaf maksudku asik jalan dengan cewek lain yang tak lain tak bukan sahabat Erina sendiri. Ya inilah peran utama Tiap Detik, memang dasarnya cowok bajingan tetaplah bajingan. Tak tahu mengapa pada adegan ini aku teringat akan Ore no Kanojo to Osananajimi ga Shuraba Sugiru.

Disini pula aku merasakan plotnya terasa cepat sekali. Baru awal-awal sudah ada tokoh baru dan konflik lagi (padahal mencoba meluruskan masalah ke Erina dan Riya saja belum ada).

Garing
Ketika membacanya aku tidak mengecek dua kali sih, hanya berdasarkan sepeingatanku saja. 50% dari keseluruhan isi versi cetak hampir sama dengan versi onlinenya, meskipun terdapat perbaikan namun tidak ada perubahan spesifik. Awalnya kupikir penulisnya akan merobak ulang semua adegan dan memiliki perbedaan besar adegannya (hanya isi atau inti ceritanya tetap sama). Tapi ya harapanku ternyata sedikit berlebihan dan tidak sesuai dengan penulis.

Prediksi sok tau dariku, sepertinya Riya dan Erina bertukar posisi/nasib dengan suatu miracle (karena ketika aku melihat adegan mimpi saat bangun aku mendapatkan kesan ajaib seperti Jun Maeda Key Visual Art's dan Gift).

Lalu tentang komedi yang disisipkan oleh penulis, sayangnya tidak dapat menghibur karena ia mengulang guyonan yang sama berkali-kali. Mungkin saja kedepannya bisa menggunakan suatu parodi lain untuk sebagai acuan.

Dan di suatu chapter terdapat adegan yang membingunkan tiba-tba adegan berantem, tunggu sebentar ini komik apa sih. Adegan berantemnya untukku juga agak membingungkan gambarnya.



Tak kunjung selesai diatas, ada beberapa kesalahan penulisan pada dan ada teks dialog yang ditumpuk (sehingga dengan bodohnya aku berusaha membaca teks yang ditiban dan kebingunan teks mana yang harusnya dibaca, semoga untuk cetakan yang lain tidak ada kesalahan yang sama padaku). Cover pun tidak menulis angka volume yang awalnya kukira ini merupakan sebuah one-shot tapi nyatanya di akhir halaman bersambung dan sebenarnya juga sudah ketahuan dari awal engga mungkin langsung tamat mengingatnya banyaknya konflik yang ada di dalamnya.

Diluar banyaknya minus, komik yang dibanderol seharga Rp38000 dan berukuran besar ini sebenarnya masih bisa dinikmati untuk beberapa pembaca umum yang tidak terlalu memerhatikan sana-sini. Tapi dengan harga segitu juga mungkin ada beberapa pihak yang membandingkan dengan komik lain atau pun komik lokal yang sudah diterbitkan oleh pihak resmi (bukan indie non label).

3 comments:

  1. Saya sendiri belum baca komiknya. Tapi memang rata2 katanya kurang memuaskan.

    Ditunggu kunbalnya.
    http://marireview.wordpress.com

    ReplyDelete

 

Autumn 2015 Anime Chart

【Autumn 2015 Anime Chart】
For other info, click here.
For its hashtags, click here.

Featured Video


Random Posts