November 27, 2016

The Boy and the Beast (Bakemono no Ko)

Jauh dulu sekali aku sempat meng-add sebuah akun official Jepang untuk mendapatkan free sticker regional. Suatu hari tiba-tiba akun tersebut berubah nama dan icon/gambar menjadi anime. Hingga cukup waktu yang agak lama mulai terkuak bahwa akun tersebut menjadi akun official movie yang akan tayang di Jepang.

Kemarin, Sabtu, tanggal 26 November 2016 awal rencananya aku akan maratonin movie di Japan Fun Day Show Japanese Film Festival 2016 mulai dari jam paling pertama, 12.30 hingga jam terakhir 21.30 terlebih lagi Moana sudah tayang di Indonesia, perfect sekali bukan rencanaku. Tapi karena ada acara lain, aku menggeser prioritasku sehingga hanya sempat menonton satu film. Alasan lainnya adalah ternyata aku juga salah mengecek jadwal, ternyata movie yang ingin kutonton marathon itu ternyata hari Jum'at dan aku tidak bisa menontonnya dihari itu.

The Boy and the Beast (バケモノの子; Bakemono no Ko) merupakan animasi action adventure pada tahun 2015 yang memenangkan award Animasi Terbaik ke-37 pada ajang Japan Academy Prizes. Movie ini ditulis dan disutradrai oleh Mamoru Hosoda, yang telah menjebolkan layar lebar dengan Toki wo Kakeru Shoujo, Summer Wars dan Ookami Kodomo no Ame to Yuki. Ketiga karya sebelumnya meraup keuntungan besar dan memenangkan berbagai award, bahkan award Animasi Terbaik Tahunan tak pernah lepas darinya. Sayangnya meskipun aku mengenal baik sekali nama Hosoda tapi aku belum pernah menonton karyanya sama sekali. Ini adalah film Hosoda pertamaku. Teman baikku mengatakan bahwa The Boy and the Beast bukanlah hasil terbaik dari Hosoda karena kurangnya unsur originalitas yang tertuang dalam karya ini. Walau ini film Hosoda pertamakalinya bagiku, aku lumayan membaca dan mendengarkan ulasan temanku itu sehingga aku sedikit menurunkan ekspektasi dan harapan.

Berandalan Tak Beretika
Ren yang berusia 9 tahun baru saja kehilangan ibunya karena sebuah kecelakaan lalu lintas. Ayahnya yang tinggal pisah rumah membuat Ren seharusnya tinggal dengan walinya. Keputusan yang tidak menyenangkan untuk Ren ini disebabkan tak ada kabar sama sekali dari ayahnya. Menolak keputusan orang dewasa yang egois dan semena-mena Ren mengambil jalan lain, melarikan diri, ia akan hidup gembel, berkelana tanpa tujuan, sendirian. Kebencian Ren pada orang dewasa sekitar membuat ia membenci semua manusia yang ada.

Ren yang sedang jongkok mengumpet diri dari keramaian Shibuya mendengar ocehan gila dari Kumatetsu. Monster beruang ini ngomong terus-terusan serta mengajak Ren untuk mengikutinya. Walau Ren mengacuhkannya, tapi tawaran Kumatetsu sedikit menggiurkan karena ia tak punya tujuan kemanapun.


The Boy and the Beast (Bakemono no Ko) - Studio Chizu - Mamoru Hosoda

Tanpa disadari ternyata Ren telah memasuki dunia lain dan tujuan Kumatetsu terlihat jelas, bahwa ia membutuhkan seorang murid agar dapat menjadi Dewa Binatang baru. Ren ogah menjadi muridnya karena etika Kumatetsu yang buruk sekali. Bahkan ia enggan menyebutkan nama kepadanya, sehingga Kumatetsu memberikan nama Kyuuta ke Ren. Sebenarnya Ren juga sedikit kurang ajar atas segala perilaku dan ucapannya yang dilontarkan ke Kumatetsu, ia (mulai) sadar dan berkaca diri dengan sifatnya dan merasa bersalah ke Kumatetsu, meski ia sendiri tidak mau mengakuinya. Secara tak langsung ia sudah menjadi murid pertamanya dan kehidupan sehari-hari mereka berubah. Guru dan murid ini selalu cekcok karena keduanya sama-sama keras kepala dan keduanya juga kurang beretika.

Makna Kekuatan
Meski awalnya mengisahkan seorang anak lelaki yang terjebak di dunia lain tapi poin utama dari anime ini tak jauh dari interaksi guru dan murid yang saling bahu-membahu belajar satu sama lainnya. Ini terlihat jelas pada adegan dimana Kumatetsu dan Kyuuta selalu berlatih bersama, tiap hari, tanpa mengenal cuaca yang menghadang. Jujur saja pada bagian ini sebenarnya terasa cukup flat sekali. Yah aku akui saat mereka berlatih itu tergambar smooth dan indah sekali tapi tetap saja, flat. Bahkan ketika berjalan mencari filosofi menjadi kuat hanya terlihat sekilas saja. Dan tentu saja cerita otomatis terpusat menjadi guru-murid.

Sisi Gelap Menggerogoti Manusia
Kesampingkan dahulu plot umum guru-murid yang ada, Hosoda berhasil memberikan drama yang tajam ketika Kyuuta sudah mulai tumbuh berkembang dewasa namun Kumatetsu nampaknya tidak berubah sama sekali.

Kita akan menemui 3 masalah dari cerita ini, kebimbangan Kyuuta untuk tetap tinggal bersama Kumatetsu atau mencari ayahnya kembali, kompetisi menjadi Dewa Binatang baru, dan kebusukan Ren yang masih terpendam sejak ia dari kecil. Tatara dan Hyakushuubou yang selalu mengawasi guru-murid sejak pertama kali bertemu memberikan suatu pelajaran/dampak penting kepada mereka berdua dan pertemuan Ren dengan Kaede juga tak kalah pentingnya membangun kedewasaan Ren yang semakin mantap. Character development yang ada disini menyentuh sekali.

Konstelasi Biru Ikan Paus
Walau tadi kukatan cukup hambar saat adegan Kumatetsu dan Kyuuta berlatih bersama tapi saat menontonnya aku terkesima dengan audio dan animasi ditampilkan The Boy and the Beast. Bahkan kebimbangan Kyuuta dan Kaede yang siap menemani dan menuntunya setiap saat membuat perasaanku hanyut saat menontonnya. Masalah yang disimpan pada masing-masing karakter yang ada membuat aku jatuh semakin dalam pada drama yang diciptakan oleh Hosoda. Film ini juga banyak memotivasiku untuk kembali melakukan hal-hal positif (yang ingin kulakukan selama ini). Dua adegan favoritku ketika Kyuuta mengintimidasi Kumatetsu dengan meniru gerakannya dan saat Kaede menyadarkan Ren saat ia kebingungan.

Japan Fun Day Show Japanese Film Festival Indonesia 2016

Japan Fun Day Show Japanese Film Festival Indonesia 2016

Japan Fun Day Show Japanese Film Festival Indonesia 2016

Penutup dari tulisan ini aku akan OOT seperti biasa dan sedikit bercerita tentang acara Japanese Fun Day Show. Meski panggungnya cukup kecil dan tidak terlalu banyak booth yang berjejer berdiri, tapi dengan ukuran segitu sudah ramai dihuni berbagai pengunjung dari awal hingga malam. Booth yang ada juga memberikan harga yang terjangkau dan screening yang tayang harganya terjangkau. Aku sangat menyukainya sekali. Oh aku ingin sekali menonton Chihayafuru Live Action dan masih lumayan penasaran dengan The Anthem of the Heart, yah walau banyak sekali yang mengatakan anime ini kentang sekali (termasuk semua temanku) tapi aku tetap penasaran ingin menontonnya! Oh ya, tanggal 7 Desember 2016 mendatang Kimi no Na wa. juga akan tayang di Indonesia, aku harus menontonnya di layar lebar.

No comments:

Post a Comment

 

Autumn 2015 Anime Chart

【Autumn 2015 Anime Chart】
For other info, click here.
For its hashtags, click here.

Featured Video


Random Posts