March 20, 2016

The Everlasting Andante

Tahun 2013, mungkin bagi penikmat anime manga di Indonesia merupakan salah satu tahun yang berkesan karena tahun dimana light novel kembali terangkat di Indonesia. Sebelumnya sekitar tahun 2001 dan 2007 Elex Media Komputindo juga sempat mengeluarkan beberapa light novel. Pada 2001 Elex Media mengeluarkan light novel yang super tipis kurang lebih hanya 100 halaman dan berdimensi sekitar 105×148mm dengan embel-embel di covernya "Cerita Misteri" dan "Serial Cantik". Salah satunya (sekitar 8 bulan yang lalu) aku mendapatkan One Day in Suite karya Akiko Kayama disebuah toko buku tertaruh pada area meja diskon berantakan begitu saja (lebih tepatnya sih area buku gudang dan tidak laku sehingga dibikin diskon besar-besaran). Lalu pada 2005-2007, Elex Media gencar merilis light novel, yang saat itu seingatku ada sekitar 4-7 judul yang terbit di Indonesia. Dengan maraknya majalah pop culture jepang saat itu, light novel dari Elex Media ini sering mengiklankan diri di majalah Animonster. Light Novel dari Elex Media ini memiliki badge khusus, yaitu J-Novel. Namun sayangnya, di 2008an mereka tidak merilis lanjut J-Novel, padahal harganya masih terjangkau dengan kantung saku anak sekolahan saat itu (harganya hanya sedikit lebih mahal dari harga komik, kalau tidak salah J-Novel dibanderol seharga Rp17800 sedangkan komik saat itu masih Rp9000 atau Rp10000). Bahkan J-Novel God Family (Kamisama Kazoku, kalo engga salah di tahun itu anime-nya sedang mengudara di Jepang, aku membaca review-nya di majalah Advance Magazine, yang semenjak tahun 2014 lalu versi komiknya telah dirilis oleh Elex Media) karya Yoshikazu Kuwashima yang kukumpulkan berhenti ditengah jalan dan aku memutuskan untuk menyumbangkan ke perpustakaan sekolah. God Family sendiri pun saat itu aku katakan cukup berani karena isi tulisannya yang turn me on ketika ku membacanya (ya kalian tahulah maksudku, fanservice). Sedangkan The Giant Dwarf (世界最大のこびと; Sekai Saidai no Kobito) karya Naoko Haneda aku lupa menaruh volume 2 dimana, mungkin sudah hilang. Oke, budgetku juga terbatas saat itu jadi J-Novel lainnya aku belum bisa membelinya. Sorry aku udah OOT kejauhan seperti biasa, bagi ingin yang lebih tahu bisa lihat langsung ke forum Elex Media.

Kembali ke 2013, penerbit Shining Rose Media (yang belum pernah kudengar sebelumnya) pertama kalinya (di tahun ini), mulai menghebohkan dunia maya dengan menerbitkan kembali light novel di Indonesia dengan badge dari mereka J-Lite. Yup, Penguin Summer karya Mutsuzuka Akira mulai terbit. Tingginya peminat light novel di Indonesia terbukti saat itu juga banyak yang pre-order Penguin Summer dan langsung ludes habis terjual tak tersisa di toko buku mana pun dalam singkat. Dan dalam kurun waktu yang tak lama ShiRo Media menerbitkan berbagai light novel. Seperti:

  • Leena World's Map (星図詠のリーナ; Seizuyomi no Leenaoleh Kawaguchi Tsukasa dan Minamino Sakurai
  • Absolute Duo
  • No Game No Life, dan 
  • Vampiress of the Dawn : Aglaiarden’s Scarlet Lily (暁のヴァンピレス~アグレイアーデンの緋百合~; Akatsuki no Vampiress: Aglaiarden no Hiyuri) oleh Sakurai Hikaru dan Peach-Pit.

Karena kasus pada 2008an tersebut, aku belum berani light novel yang bukan cabutan soalnya takut berhenti di tengah jalan lagi, Sebetulnya juga engga perlu jauh-jauh sih, komik Neon Genesis Evangelion jilid terakhir dan Gunslinger Girl. jilid 14 & 15 hingga saat ini tidak terbit juga. Ngomong-ngomong sebenarnya Penerbit Haru di tahun itu juga menerbitkan The After-Dinner Mysteries (謎解きはディナーのあとで; Nazotoki Wa Dina No Ato De) karya Higashigawa Tokuya. Bagi yang ingin mengintip perkembangan light novel dari ShiRo Media kalian bisa membaca interview mereka.

Masih di tahun 2013, meskipun tak ramai di sosial media, sebenarnya salah satu penerbit komik 3Lancar Comic juga menerbitkan novel dari seri komik hits mereka, yaitu:


Dan di awal tahun 2015, M&C! juga menerbitkan light novel. Tak main-main, mereka langsung menerbitkan 5 judul! Namun sayangnya terbitan dari M&C! sama dengan 3L, light novel mereka tidak heboh di dunia maya. Berikut judul-judul yang mereka terbitkan:

  • Always be by Your Side,
  • Can't Say I Love You,
  • Proof of Love,
  • Purple Heart Affair, dan
  • Star Subaru yang semua ditulis oleh Senkoi Seisaku Iinkai dengan ilustrasi oleh Tsubasa Nanaki.
Tidak berhenti disitu saja, di 2016 ini M&C! menerbitkan LN Ouran High School Host Club yang komiknya pernah diterbitkan lokal oleh Elex Media (dan mereka juga menerbitkan dua novel korea PPM Love dan Secret Garden oleh Baek Myo).


The Everlasting Andante — Kisah Padang Tandus dan Natsume —

Sedangkan di tahun 2014, Katalisku juga ikut meramaikan diri menerbitkan novel jepang dengan menerbit 5 Centimeters Per Second tepat setahun setelah versi komiknya rilis di Indonesia oleh M&C!. Tak lama kemudian, Katalisku mengabarkan di dunia maya akan menerbitkan lagi light novel, yaitu The Everlasting Andante — Kisah Padang Tandus dan Natsume  (悠久のアンダンテ -荒野とナツメの物語-; Yuukyuu no Andante - Kouya to Natsume no Monogatari) ditulis oleh Koichi Asuka dan diilustrasikan oleh Ju Ayakura.

Padang Pasir
Tujuh tahun yang lalu, Natsume datang ke kota ini hanya berbekal kaki Mushi. Tepat dimalam itu karavan kelompok Natsume diserang oleh Mushi. Padahal sudah seringkali diberitahu bahwa untuk tidak keluar saat malam hari, tetapi karavannya tetap memutuskan untuk melakukan perjalanan dimalam hari. Tak ada yang tahu pasti Mushi itu berasal darimana dan apa tujuannya, namun monster ini memiliki ukuran tubuh melebihi bangunan dan permukaan tubuhnya yang hitam lebih keras daripada besi. Ketika siang hari Mushi cenderung bergerak lebih lambat dan mereka tidak akan mengejar hingga ke pemukiman manusia. Hanya Natsume yang selamat dari serangan itu, ia terkejut melihat sosok Mushi yang jauh diluar banyangan. Walaupun Natsume sangat ingin melarikan diri tapi cedera parah di kakinya membuatnya tak bisa bergerak.

"Aku akan mati!"

Ketika membuka mata, Mushi yang hendak membunuh Natsume terbelah menjadi dua. Abel segera menarik tangan Natsume untuk memberinya perawatan. Pemuda misterius tersebut telah menyelamtkan Natsume. Pedang besar miliknya telah membunuh Mushi. Natsume berencana untuk ikut dengan Abel karena sudah tidak punya tujuan sayangnya tidak diperbolehkan olehnya. Abel memberitahu untuk teruslah berjalan ke arah selatan dan menyuruh membawa kaki Mushi. Walaupun kegunaannya tak jelas tapi kabarnya mayat Mushi bisa dijual dengan harga tinggi.

Kini, Natsume yang kembali bekerja disebuah angkutan dagangan bertemu lagi dengan Abel untuk kedua kalinya setelah sekian begitu lama. Bertemu kembali di padang pasir tandus.

Abel & Natsume
Pertama-tama aku cukup menikmati cerita ini, semuanya mengalir begitu saja dengan baik. Pada bab 1 hingga bab 3 pembaca disuguhkan hubungan antara Abel dan Natsume. Tak hanya fokus pada hubungan mereka berdua pada bab 1 mengisahkan Natsume yang menumpang hidup dengan Tatsumi, wanita yang dianggapnya sebagai 'ibu angkat'. Meskipun keseharian tentang 'anak dan ibu' ini sempat diceritakan beberapa kali, sayangnya tidak disinggungkan lebih lanjut dan detil. Ada sedikit rasa penasaran dariku bagaimana hubungan dengan Tatsumi selanjutnya, tapi hal ini tidak mendapatkan porsi banyak.

Pada bab 2 dan 3, ada rasa penasaran kembali mengusik diriku. Cerita sudah sejauh ini, hubungan Abel dan Natsume sudah berkembang tapi belum tidak ada lagi informasi jelas tentang Mushi, makhluk apakah itu, asalnya darimana dan lain-lain. Awalnya sudah diberitahu bahwa "tidak ada yang tahu akan siklus kehidupan Mushi sendiri" tapi berhubungan novel ini menggunakan sudut pandang orang ketiga yang tidak selalu berkisar pada Natsume sendiri, kupikir pada bab ini akan ada secuil informasi tentang Mushi.

Mulai akhir bab 3 hingga bab 4 ceritanya mulai lebih kompleks. Mulai terungkap siapa Abel sebenarnya, ingatan dan tujuan Abel, bagaimana keluarga Abel dan ayahnya Abel. Tanpa mengurangi porsi romance dari Abel dan Natsume di bab ini mulai menceritakan banyak hal apa yang sebenarnya telah terjadi di dunia sisi sana. Dan lagi-lagi hal yang tidak berkaitan langsung dengan romance Abel dan Natsume tidak disinggungkan lebih mendalam. Padahal masalah yang hadir di bab-bab akhir aku kira perlulah mendapatkan sebuah penjelasan yang lumayan panjang dikit. Sehingga ketika penyelesaian terasa sedikit hampa, "lho, begini saja? tidak ada kabar mengenai adegan menyelesaikan masalah itu?" bahkan aku seringkali berpikir ceritanya datar padahal masalahnya cukup menengangkan.

Kecepatan Orang Berjalan
Mengesampingkan penjelasan yang terjadi di dalam dunia The Everlasting Andante sangat minim, irama cerita berjalan terlihat agak tergesa-gesa diakhir. Seandainya menyisipikan sedikit adegan yang mendetail saat penyelesaian mungkin menjadi lebih seru bagaimana Abel menghadapi pilihannya. Untuk romance-nya sendiri sudah baik, percintaan mereka tidak berbelit-belit. Dan jujur saja, dari sekian ilustrasi yang ditampilkan tidak ada satu pun ilustrasi tentang Mushi itu sendiri. Ya jadinya aku hanya membayangkan kira-kira Mushi berbentuk seperti Berserker di seri Fate, Hulk versi hitam atau yang seperti muncul di Marvel's Agent Carter. Ngomong-ngomong aku membaca LN ini ketika sedang naik kendaraan umum saja, dan selesai dalam 3 kali perjalaarnan berpergian (yang aku hitung kira-kira sekitar 6 jam untuk menyelesaikan membacanya).

OOT lagi, berikut foto LN yang dulu sempat terbit lokal.

The Giant Dwarf Naoko Haneda

One Day in Suite Akiko Kayama

2 comments:

  1. Halo, kak.. Aku jg koleksi LN nih, slh satunya The Giant Dwarf. Tp punyaku di hal 92 paragraf terakhir hilang (g kecetak dr penerbitnya) :'( Bs mnt tlg ketikan kalimat setelah "Zaisu mendengar Ayah meninggal karena ..... tidak benar." ? Arigatou kak :-)

    ReplyDelete
  2. waiiit aku aja lupa naruh itu LN dimana, entar cek lemari lagi deh, masih ada atau udah lenyap

    ReplyDelete

 

Autumn 2015 Anime Chart

【Autumn 2015 Anime Chart】
For other info, click here.
For its hashtags, click here.

Featured Video


Random Posts