February 15, 2014

Sacred Guns: The Angel and the Mermaid

Sudah cukup lama aku benar-benar berhenti mengikuti berita game, yah meskipun aku masih mendapatkan sedikit berita dari facebook dan twitter yang ku follow. Tepatnya setelah perang konsol next-gen pada tahun 2005-an itu membuat nasibku dalam bermain game cukup kritis. Kemampuan dompetku hanya mampu di PS2, namun untungnya hinga tahun 2008-an beberapa game masih rilis di konsol yang kumiliki satu-satunya saat itu (konsolku yang lain, PS dan Sega Saturn sudah kuberikan pada orang). Tentunya aku sangat berterima kasih pada pengembang game yang saat itu masih meriliskan game-nya di PS2 dan aku juga sangat mohon maaf kepada mereka karena hingga saat ini aku belum bisa men-support mereka dengan cara yang benar.

Aku engga bermain game online karena sempat kecanduan dan beruntungnya aku cepat juga tersadarkan dari dunia game online sehingga hampir engga pernah bermain lagi game online waktu itu. Alasan lainnya aku engga memainkan game online karena pada saat itu aku hanya tahu server Indonesia (yang kalian tahu kasusnya para pemain game online Indonesia rata-rata lebih banyak omongan daripada tindakannya sendiri) dan bermain di warnet, entah pemain game online di Indonesia masih belum cukup umur atau bagaimana yang pastinya aku lelah selalu dibacotin (entah pada saat aku melakukan yang salah ataupun benar aku tetap kena teguran keras ini). Dalam game online aku benar-benar anti dalam penggunaan cheat, karena saat bermain game online tandanya kalian harus menunjukkan kemampuan dirimu dan bersenang-senang di dalamnya. Ketika aku benar-benar jago dalam memainkannya aku malah kena omelan bahwa aku menggunakan cheat. Awalnya aku cukup senang, ternyata aku yang amatir bisa mengalahkan banyak lawan dan pengguna cash item. Sebut saja misalnya game Point Blank, aku sama sekali engga tertarik untuk terjun di game ini, namun temanku saat itu mengajakku untuk bermain yang juga mengisi waktu luang karena engga ada aktivitas lain yang kami lakukan. Akhirnya aku pun membuat sebuah ID dan bermain juga, sekedar menemani mereka dan mengisi waktu luang. Ternyata engga membutuhkan waktu yang lama ajaibnya aku bisa langsung beradaptasi dengan salah satu game FPS yang populer saat itu. Di waktu senggang yang lain aku juga sempat iseng ke warnet untuk bermain game ini tanpa temanku. Timku menang telak dan aku cukup hebat membantu tim namun itu tidak terlepas dari omelan dari tim lawan atau pun tim kawan (tentunya dengan kalimat yang sangat sangat engga enak sekali), mulai dari kill steal dari tim kawan hingga dianggap menggunakan menggunakan cheat dari tim lawan, bila tidak mahir dibilang engga berguna bagi tim. Salahkah aku membunuh musuh cukup banyak, dan aku dianggap kill steal padahal saat itu aku hanya kebetulan lewat / back-up lalu segera nge-assist dia yang tumbang. Padahal kalo saja dia resurrect belum tentu musuh itu masih hidup, toh juga engga ada jaminan untuk dia bisa mengalahkannya. Hal ini benar-benar membuatku engga bisa menikmati game online dan aku berhenti untuk memainkannya, untuk apa aku bermain sedangkan aku tidak merasa terhibur sama sekali.

Pada saat era PS2 wafat, aku masih mengikuti perkembangan game untuk beberapa saat, mungkin setahun ada. Namun setelah itu aku benar-benar berhenti mendapatkan info game karena aku engga bisa menikmati game secara langsung lagi. Beberapa waktu yang lalu, majalah game kesayanganku, Hotgame juga tutup dan memutuskan untuk beredar dalam dunia maya saja. Dalam waktu yang tidak lama juga setelah berhentinya percetakan Hotgame aku berhasil gani telepon selular milikku menjadi smartphone. Kembali iseng untuk mendapatkan secuil berita game, aku membuka GameFAQs untuk mengetahui game apa saja yang sedang populer saat ini. Dan aku benar-benar engga menyangka ternyata Brave Frontier bisa masuk MOST WANTED FAQS disitus tersebut, padahal itu bukan konsol atau pun handheld.

Penembak Afro
Pencipta yang sekaligus pahlawan kini kembali lagi dengan tokoh yang berbeda namun tentunya kekonyolan dan rambutnya yang afro tidak terlewatkan. Ia menjadi seorang archangel untuk melindungi Bahtera Nabi Nuh dari aksi kegilaan para monster. Senjata yang didampingi archangel ini cukup beragam, dari Gold Deagle, Canon, Pedang Pelangi dan Tinju Api. Awalnya hanya memiliki pistol emas, untuk mendapatkan senjata lainnya dapat dibeli nantinya. Beli? Uang darimana? Ya hukum klasik video game emang, monster-monster ini membawa uang dan tiap kali kita mengalahkan mereka menjatuhkannya. Dengan uang yang dimiliki kita bisa meng-upgrade senjata dan kekuatan kita.

Terdapat 5 chapter yang dibawakan oleh cerita ini. Monster yang hadir disini juga merupakan parody dari tokoh lain, misalnya saja Teletubbies yang perutnya adalah bokong dan mukanya Spongebob Squarepants. Humor dan lawakan lainnya tidak terlewatkan juga di game ini.

Bukan sembarangan, meskipun gratis tapi grafis yang diberikan oke dan adegan tokoh disini sudah bersuara (bukan sekedar teks doang).

College Saga
Pertama kali aku mengetahui Mark Leung dari YouTube dan video-nya muncul di home. Kaget karena video-nya sepanjang itu dan humor sudah terlihat dari awal, RPG klasik dijadikan adegan di dunia nyata itu benar-benar lucu sekali. Banyak parody juga di video yang dihadirkan olehnya. Ketika aku memiliki smartphone terlintas di pikiranku untuk mengisi SD Card yang kosong dengan video humor, aku yang engga punya video humor sama sekali langsung teringat akan Mark Leung dan segera men-download-nya. Entah karena detail atau mencari informasi Mark Leung di Facebook tiba-tiba aku menemukan ternyata dia sudah membuat game baru untuk smartphone. Yah memang kelakuannya yang nyentrik di tiap video-nya membuatku tertarik untuk memainkan game ini. Namun hingga sekarang aku tidak pernah tahu kenapa ia selalu dengan wig afro-nya, apa ia tertarik dengan tokoh afro di Dragon Quest? Kalo nama perusahaannya aku yakin sekali ini pelesetan dari Ubisoft.



Aku yang memiliki smartphone yang berukuran tidak besar awalnya cukup sulit untuk mengontrolnya sayangnya juga tidak ada option (untuk meningkatkan sensitivity-nya). Membutuhkan beberapa waktu untuk dapat mengontrolnya, dan waktu-waktu untuk ini juga membuat aku bete seketika pula. Kesulitan lainnya saat musuh mulai menabrak menyerang kita juga mereka tidak menghilang kalo tidak segera dikalahkan musuh yang lain juga akan mendekati kita.

Ngomong-ngomong tentang smartphone aku heran semakin kesini telepon selular bentuknya semakin membesar saja, padahal dahulu saja pada berlomba-lomba untuk menjadi slim dan kecil, sekarang malah kembali membesar dan belum lagi seperti Samsung bentuknya curve begitu. Apakah nantinya telepon selular akan kembali menjadi sebesar batu bata lagi seperti pertama kalinya ditemukan?

No comments:

Post a Comment

 

Autumn 2015 Anime Chart

【Autumn 2015 Anime Chart】
For other info, click here.
For its hashtags, click here.

Featured Video


Random Posts