March 9, 2014

From Up on Poppy Hill

Pada tanggal 13 Maret 2014 nanti, Blitz Megaplex akan menayangkan Kaze Tachinu (atau The Wind Rises dalam english) yang merupakan karya terakhir dari Hayao Miyazaki (dan ada Hideaki Anno sebagai seiyuu-nya lho). Berita tersebut sangat membuatku senang dan tak sabar segera menontonnya di bioskop terdekat, dan efek lain dari ini adalah tiba-tiba aku ingin menonton lagi karya-karyanya dari Hayao Miyazaki.

From Up on Poppy Hill (コクリコ坂から; Kokuriko-Zaka kara) diangkat dari manga yang berjudul sama ditulis oleh Sayama Tetsuro dan digambarkan Takahashi Chizuru, diterbitkan oleh Kadokawa Shoten pada tahun 1980, lalu pada 1981 diterbitkan oleh Nakayoshi (Kodansha). Pada 2011 lalu, Studio Ghibli mengadaptasikannya menjadi sebuah layar lebar yang disutradarai oleh Goro Miyazaki dan diproduser oleh Toshio Suzuki (Ghost in the Shell 2: Innocence, On Your Mark, The Cat Returns dan Kiki's Delivery Service), sedangkan Hayao Miyazaki mengurus bagian screenplay dengan Keiko Niwa (Arrietty, Ocean Waves dan Tales from Earthsea).

Kibarkan Bendera
"Raise your flag"

Umi Matsuzaka tiap hari selalu mengibarkan isyarat benderanya di tepi rumah dengan berharap pada suatu hari nanti akan ada yang membalas isyarat bendera, entah itu berita tentang bapaknya atau bapaknya pulang kerumah, karena ia telah menghilang sejak Perang Korea (tepatnya bapaknya meninggal, akan tetapi Umi tetap mengibarkan bendera isyarat tersebut sebagai salah bentuk lain penghormatan kepada bapaknya).

Konan Academy, dimana tempat Umi bersekolah ia mendapatkan sebuah berita dari selembaran kertas yang berisi puisi yang ditunjukkan pada gadis yang selalu mengibarkan bendera tiap pagi. Ditengah ramainya istirahat yang waktunya untuk makan ada keramaian lainnya, tiba-tiba keluar dari gedung dan menunjukan aksi untuk menentang agar bangunan ekstrakurikuler tidak dirobohkan. Tidak tanggung-tanggung, untuk menunjukan aksi itu bukan main-main, salah satu murid, Shun Kazama, anggota ekskul surat kabar terjun dengan riang dari atas atap gedung ke sebuah kolam (yah jatuhnya tidak berjalan dengan mulus, ia sempat tertubruk beberapa rating pohon dulu sebelum sempat ke kolam). Umi yang kebetulan berada di dekat kolam secara reflek bergerak untuk menolong Shun.

Esoknya, Sora Matsuzaka, adiknya Umi minta tolong padanya untuk menemani ia ke gedung ekskul agar Sora bisa minta tanda tangan ke Shun (karena Sora sudah membeli foto Shun seharga 30 yen dan ia pikir itu hal yang mengagumkan apa yang telah Shun perbuat kemarin). Umi yang menemani Sora untuk menemui Shun tiba-tiba dimintai tolong oleh Shirou Mizunuma untuk ikut membantu menuliskan prakiraan ujian tengah semester fisika pada surat kabar, yang disebabkan mereka sedang sibuk juga dengan aksi protesnya agar gedung ekskul tetap ada dan tangan Shun sedang terluka karena suatu hal.

Singkat cerita, seiring dengan berjalannya waktu persahabatan Shun dan Umi menjadi lebih kuat dan mereka saling percaya satu sama lain hingga Umi menunjukan beberapa foto masa lalu ayahnya ke Shun pada pesta yang diadakan ditempatnya Umi. Shun amat terkejut dengan hal tersebut karena, ia juga mempunyai foto yang sama dan terduga bahwa mereka sebenarnya bersaudara karena memiliki ayah yang sama.

1963
Alunan musik yang indah dan latar serta animasi yang WOW (seperti biasanya), para penonton benar-benar merasakan seperti berada di kota dan waktu tersebut, terlebih lagi gerakan para tokohnya sangat manusiawi. "Nostalgia ya," adalah kalimat pertama yang ingin aku katakan tapi aku juga tidak bisa mengatakannya dengan pasti karena aku saja lahir puluhan tahun sejak perang korea. Cerita dimana ada pertemuan yang membuat mereka menjadi dekat dan saling jatuh cinta, Umi ikut terlibat dalam gerakan protes dan membantu Shun dan yang lainnya memberikan sebuah ide dan cara agar bangunan tersebut tidak dirobohkan. Telinga dan Mata kita benar-benar dimanjakan dan kekompakan sebuah keluarga juga dapat dirasakan.

Teks Tambahan
Yap, dalam English Dub terdapat beberapa dialog tambahan dan/atau perubahan dalam adegannya, seperti misalnya terdapat Narator dipermulaan (sama seperti Kiki's Delivery Service terdapat dialog tapi itu tidaklah masalah, soalnya Pretty Cure (2004) juga ada dialog tambahan di endingnya). Bukan hal yang mengejutkan karena tampaknya tiap negara pasti akan (mencoba) mencocokkan dialog dengan adegan dan sebuah kalimat tidak bisa selalu diterjemahkan ke dalam kalimat yang sama, jadi ya wajar saja kalo ada perubahan. Dan Aoi Teshima menyanyikan lagu pembuka dan penutup disini.

Twist
Ketika fakta berkata bahwa Shun dan Umi memiliki ayah yang sama ini benar-benar membuat para penonton untuk menduga-duga apa yang akan terjadi nantinya dan bagaimanakah fakta yang sesungguhnya akan terkuak. Kalo memang benar bagimana dengan kisah percintaan mereka, apakah mereka akan tetap menjalani cinta terlarangnya dan akan kawin lari, dan aku terbawa dengan situasi seperti itu.



Akhirnya aku hanya minta maaf yang telah membaca tulisan ini karena aku tidak bisa membuat sebuah ulasan yang baik, sebenarnya aku juga bingung apa yang akan dikomentari tentang kartun ini paling aku hanya "Sudahlah tonton saja! Ghibli ini... tidak akan menguras waktumu dengan sia-sia," kataku dalam hati. Saat Shun mengatakan "It's like a cheap melodrama" itu sangat membuatku makin penasaran apa akan terjadi. Aku suka dengan english dub-nya dan sekian kalinya yang tak pernah kuhitung, Ghibli berhasil membuatku enjoy dan terbawa suasana.

No comments:

Post a Comment

 

Autumn 2015 Anime Chart

【Autumn 2015 Anime Chart】
For other info, click here.
For its hashtags, click here.

Featured Video


Random Posts