Inari, Konkon, Koi Iroha (いなり、こんこん、恋いろは。; Inari, Konkon, ABCs of Love) yang entah sejak kapan mendapatkan singkatan menjadi InaKon (いなこん) adalah sebuah komik karya Yoshida Morohe (karya lainnya yang kuketahui adalah Star Ocean 2 Second Evolution) yang terbit pada majalah Young Ace (Kadokawa Shoten) dari Agustus 2010. Dan anime-nya sendiri telah selesai tayang 2 minggu yang lalu diadaptasi oleh Production IMS dengan sutradara Toru Takahashi (Neon Genesis Evangelion, Slayers Return dan NANA) dan musik oleh Takeshi Senoo (Aria series). Aku mulai membaca komik ini saat awal tahun baru lalu sambil menunggu kartun Spring 2014 yang kebetulan juga ternyata diangkat menjadi serial animasi. Kartunnya sendiri berdurasi 24 menit ini merupakan kartun yang kukatakan sendiri paling telat dan paling cepat selesai tayangnya karena hanya memiliki 10 episode. Dan kartun ini berakhir sesuai prediksi dan harapanku juga.
Mungkin disini aku akan lebih menulis comparison versi aslinya (yaitu manga) dengan versi anime-nya, daripada menuliskan dua post jadi ini adalah post-ingan pertamaku yang akan membahas dua artikel dalam satu artikel (lebih tepatnya ku-recap).
Inari, Konkon, TRANSFORM!
Terlambat bangun untuk berangkat sekolah, Fushimi Inari, seorang gadis kikuk ini memutuskan untuk melewati jalan pintas melewati sebuah kuil. Saat Inari berlari ia melihat seekor rakun (tepatnya rubah) yang nyaris terjatuh ke sungai tapi ketidakhati-hatiannya malah membuat sebaliknya... Inari-lah yang jatuh ke sungai dan terlambat datang ke sekolah (syukurnya rubah yang ditolong tidak ikut terjatuh). Jam pertama adalah pelajaran olahraga dan karena Inari yang sedang bengong melihat Tanbabashi Kouji, lelaki yang disukainya, kepala Inari kena telak lemparan bola meleset dari Sanjou Keiko. Karena hal ini pula Inari sukses berlatih basket bareng dengan Kouji. Namun karena kecerobohan Inari berujung membuat kesialan untuk Kouji, Inari bertindak tanpa sadar yang membuat Kouji dipermalukan (silahkan baca atau nonton sendiri).
Kejadian ini berhasil membuat hubungan mereka berdua awkward setengah mati, meskipun Inari berusaha minta maaf sebesar-besarnya tapi Kouji yang tidak tahu harus bereaksi seperti apa selalu mengalihkan perhatian atau kabur dari hadapan Inari. Inari tak ingin hubungannya berakhir begitu saja, ketika ia ingin meminta maaf lagi Inari melihat Kouji menyerahkan sebuah surat ke Sumizome Akemi, teman sekelasnya yang mempunyai paras cantik dan (mungkin) bisa dikatakan salah satu idola dikelasnya eh bahkan disekolah.
Inari yang merasa patah hati melihat hal tersebut langsung pergi ke kuil dekat rumahnya untuk menenangkan diri (dan emang kebiasaan setiap kali ada permasalahan Inari selalu kabur kesitu). Inari yang nangis bersedih mendadak dipadu oleh arwah patung rubah disitu untuk ke suatu tempat.
Siapa duga ternyata Inari bertemu dengan Uka-no-Mitama-no-kami, seorang dewi yang mendiami kuil tersebut. Singkat saja, Uka-sama memberikan satu permintaan kepada Inari atas perbuatannya yang telah menolong rubah milik Uka-sama. Inari yang selalu memikirkan ingin menjadi seseorang yang spesial untuk Kouji secara spontan mengatakan,"Aku ingin menjadi Sumizome!" kepada Uka-sama.
Dikabulkanlah permintaan Inari, dan... Inari berubah total menjadi Sumizome (secara fisik). Namun Uka-sama malah kebingungan meskipun ia mengabulkan permintaanya tapi mengapa itu malah membuat Inari tidak bahagia. Sebenarnya dalam mengabulkan suatu permintaan membutuhkan syarat dan jangka waktu tertentu, sehingga tubuh Inari tidak bisa langsung kembali seperti semula begitu saja. Walaupun begitu situasi tapi Uka-sama tetap mencoba dan memberikan separuh kekuatannya kepada Inari. Kini Inari yang telah diberkahi kekuatan dari Uka-sama kini mempunyai kemampuan berubah wujud menjadi orang lain.
MOE!?
Yang kusuka dari Inari, Konkon, Koi Iroha adalah peran utama disini tidak terlalu cakep, begitu juga dengan Tanbabashi... bukankah ini suatu hal yang sangat jarang. Lihat saja Amaterasu-Oomikami disini digambar seperti om-om garang. Tanpa disadari waktu ke waktu aku terus disuguhi dengan peran utama yang cakep-cakep. Tiga tokoh utama yang benar-benar cakep disini adalah Sanjou Keiko, Sumizome Akemi dan Uka-sama. Dan sosok Uka-sama mengingatkanku pada Kotori Otonashi dari THE iDOLM@STER karena tergambarkan berusia dua puluh tahunan yang tetapi sifat bermalas-malasnya kadang muncul. Sebenarnya Fushimi Touka (kakaknya Inari) juga mempunyai potensi menjadi seseorang yang tampan namun karena sifat dan masa lalunya yang agak chuunibyo alias suka berdelusi membuat Touka tidak sepenuhnya keren.
Dalam versi anime-nya sendiri, jujur kaget ternyata Inari lumayan moe lho! Padahal aku memikirkan tokoh ini sebagai gadis yang agak sedikit gendut dan biasa-biasa saja. Kedua adalah Touka, di anime-nya juga ia benar-benar terlihat seperti anggota Boyband K-Pop (ditambah lagi dengan cara berpakaiannya yang otomatis membuat penampilannya semakin keren saja). Dan diluar dugaan ternyata Ohzora Naomi bisa membawakan tokoh Inari menjadi cute dan moe plus aku tak menyangka kalo Kon ternyata seimut ini. Tapi sayang ya, Kon dalam wujud anak-anak tidak tampil di anime.
Aku sendiri mengatakan Inari, Konkon, Koi Iroha sebagai serial cantik meskipun penggambarannya tak selalu 'cantik' blink-blink sana-sini seperti di komik lainnya bahkan seringkali tokohnya tergambar dengan konyol, mulai dari raut wajah, mata dan lain-lain (untungnya di anime-nya kekonyolannya juga digambarkan dengan bagus). Tak terduga ternyata banyak juga kaum adam yang menonton anime ini, padahal kukira ditargetkan untuk perempuan saja.
SKIP
Bila kamu membaca manga-nya dahulu sebelum menonton anime-nya ada beberapa adegan yang dilewatkan dan/atau percakapan dialog yang diubah. Maklum saja sih, cuma kebagian 10 episode jadi ya mau diapakan lagi. Misalnya saat episode pertama ketika Inari menembak Kouji dengan menggunakan tubuh Sumizome itu ditiadakan dalam anime-nya (ya kalo ada permasalahannya akan nambah dan bisa menjadi plot hole sendiri nantinya) dan di episode kedua langsung begitu saja terasa kilat pembawaannya anime-nya.
Tapi anime-nya kupikir akan lebih dramatis karena mengambil bad ending atau sad ending soalnya mengambil penyelesaian dimana Inari kehilangan kekuatannya (aku tidak akan spoiler lebih lanjut untuk kedepannya).
Nada Nada Cinta
Untuk musiknya aku memberikan dua jempol, sangat indah sekali. BGM-nya dilantunkan itu indah nan cantik sekali. Aku langsung jatuh cinta dengan BGM pengiring anime ini (Senoo top abis deh pokoknya, mungkin aku akan mencoba mendengarkan BGM dalam anime Aria). Lagu pembuka yang berjudul 今日に恋色 (Kyou ni Koiiro) dinyanyikan oleh May'n juga nikmat didengar. Sedangkan untuk lagu penutupnya SAVED. dinyanyikan oleh Maaya Sakamoto mengambarkan perasaan Uka-sama.
Persahabatan dan Percintaan
Secara awal tujuan cerita aku juga tidak tahu begitu pasti tapi ketika mengikuti alur perkembangan cerita ini pelbagai cerita menarik selalu ada. Mulai dari berteman dengan seseorang yang dianggap rival dalam percintaannya, berbaur dengan teman baru bahkan menghadapi situasi cinta terlarang, haruskah lanjut mempercayai cinta terlarang ini atau menghentikannya sesegera mungkin. Bagaikan roda yang berputar, ketika suatu permasalahan dapat terselesaikan nantinya dapat berhubungan atau menyebabkan masalah baru pada jauh hari (mudahnya kasus Uka-sama memberikan kekuatannya pada Inari itu menyebabkan timbulnya berbagai masalah mulai dari eksistensi dewa hingga hubungan antar manusia dengan para dewa tapi dengan kekuatannya ini Inari bisa mendekati Kouji dan berteman dengan Sumizome).
Sebab-Akibat
Yang paling kusuka dari Inari, Konkon, Koi Iroha adalah memunculkan permasalahan yang nyata. Maksudku adalah ketika kau beraksi menggunakan tubuh seseorang lalu berinteraksi kepada orang lain nantinya orang lain akan menanyakan dan/atau menyebutkan tindakan orang itu sedangkan orang tersebut tidak tahu apa-apa karena emang bukan dia melakukannya. Sejak awal aku memikirkan,"Bila Inari menggunakan tubuh seseorang untuk melakukan sesuatu kepada orang lain, apa engga menimbulkan efek ke orang itu?" saat membaca komik ini. Dan kupikir juga,"Why so serious? Ini hanyalah komik jangan terlalu berpikir realitaslah... Dalam cerita lain permasalahan itu engga pernah timbul juga." setelah lanjut baca per halaman. Tapi luar biasa, ternyata unsur ini kupikir sangat tidak akan dimasukkan kesini ternyata malah benar-benar terjadi.
Sedikit spoiler saja untuk memperjelas kalimat diatas (maaf aku tak pandai dalam menjelaskan sesuatu lagian kasus ini juga diceritakan dalam anime-nya), salah seorang gadis disekolahnya meminta tolong pada Inari untuk mengantarkan surat cintanya kepada Kouji. Tapi karena Inari yang sempat ber-negative thinking malah mengacaukan dan menghilangkan suratnya. Meskipun begitu Inari tetap menjalankan amanah dari gadis itu dengan cara berubah menjadi dia dan menembak Kouji menggunakan tubuh orang tersebut. Belum selesai disitu, kedepannya ternyata seperti ada perbedaan cerita karena ternyata Kouji tidak menerima surat dari gadis tersebut dan teman-temannya mengasumsi bahwa Inari-lah yang membuang begitu saja suratnya karena Inari tak mau Kouji menjadi milik orang lain.
Salah satu hal yang membuatku tertarik membaca komik ini adalah mendapatkan penilaian yang baik pada Baka-Updates. Komiknya sendiri baru mencapai 7 jilid dan mempunyai 43 chapter sekarang. Enjoyment lebih didapatkan pada komiknya, atmosfir pada anime kurang begitu kuat.
Aku tidak terlalu berharap akan season 2 (mungkin bagi kalian yang menonton anime-nya saja berharap ada karena endingnya begitu doang) karena perubahan mendasar pada adegan di episode pertama. Ini sangat fatal untuk kedepannya kalo pun ada lanjutan anime-nya maka mau tak mau harus menghapuskan satu masalah ini atau memindahkan masalah ini kedepan dengan mengubah sedikit cerita nantinya (tapi kupikir hal ini juga sulit dilakukan karena adegan Kouji menyerahkan surat ke Sumizome). Paling tidak, anime-nya tidak terlalu buruk, semua masih tergambar dengan baik dan musik yang dilantunkan menjadi komposisi yang mempunyai nilai sendiri sebagai keindahan dalam versi anime.
Read more ... → Inari, Konkon, Koi Iroha
Mungkin disini aku akan lebih menulis comparison versi aslinya (yaitu manga) dengan versi anime-nya, daripada menuliskan dua post jadi ini adalah post-ingan pertamaku yang akan membahas dua artikel dalam satu artikel (lebih tepatnya ku-recap).
Inari, Konkon, TRANSFORM!
Terlambat bangun untuk berangkat sekolah, Fushimi Inari, seorang gadis kikuk ini memutuskan untuk melewati jalan pintas melewati sebuah kuil. Saat Inari berlari ia melihat seekor rakun (tepatnya rubah) yang nyaris terjatuh ke sungai tapi ketidakhati-hatiannya malah membuat sebaliknya... Inari-lah yang jatuh ke sungai dan terlambat datang ke sekolah (syukurnya rubah yang ditolong tidak ikut terjatuh). Jam pertama adalah pelajaran olahraga dan karena Inari yang sedang bengong melihat Tanbabashi Kouji, lelaki yang disukainya, kepala Inari kena telak lemparan bola meleset dari Sanjou Keiko. Karena hal ini pula Inari sukses berlatih basket bareng dengan Kouji. Namun karena kecerobohan Inari berujung membuat kesialan untuk Kouji, Inari bertindak tanpa sadar yang membuat Kouji dipermalukan (silahkan baca atau nonton sendiri).
Kejadian ini berhasil membuat hubungan mereka berdua awkward setengah mati, meskipun Inari berusaha minta maaf sebesar-besarnya tapi Kouji yang tidak tahu harus bereaksi seperti apa selalu mengalihkan perhatian atau kabur dari hadapan Inari. Inari tak ingin hubungannya berakhir begitu saja, ketika ia ingin meminta maaf lagi Inari melihat Kouji menyerahkan sebuah surat ke Sumizome Akemi, teman sekelasnya yang mempunyai paras cantik dan (mungkin) bisa dikatakan salah satu idola dikelasnya eh bahkan disekolah.
Inari yang merasa patah hati melihat hal tersebut langsung pergi ke kuil dekat rumahnya untuk menenangkan diri (dan emang kebiasaan setiap kali ada permasalahan Inari selalu kabur kesitu). Inari yang nangis bersedih mendadak dipadu oleh arwah patung rubah disitu untuk ke suatu tempat.
Siapa duga ternyata Inari bertemu dengan Uka-no-Mitama-no-kami, seorang dewi yang mendiami kuil tersebut. Singkat saja, Uka-sama memberikan satu permintaan kepada Inari atas perbuatannya yang telah menolong rubah milik Uka-sama. Inari yang selalu memikirkan ingin menjadi seseorang yang spesial untuk Kouji secara spontan mengatakan,"Aku ingin menjadi Sumizome!" kepada Uka-sama.
Dikabulkanlah permintaan Inari, dan... Inari berubah total menjadi Sumizome (secara fisik). Namun Uka-sama malah kebingungan meskipun ia mengabulkan permintaanya tapi mengapa itu malah membuat Inari tidak bahagia. Sebenarnya dalam mengabulkan suatu permintaan membutuhkan syarat dan jangka waktu tertentu, sehingga tubuh Inari tidak bisa langsung kembali seperti semula begitu saja. Walaupun begitu situasi tapi Uka-sama tetap mencoba dan memberikan separuh kekuatannya kepada Inari. Kini Inari yang telah diberkahi kekuatan dari Uka-sama kini mempunyai kemampuan berubah wujud menjadi orang lain.
MOE!?
Yang kusuka dari Inari, Konkon, Koi Iroha adalah peran utama disini tidak terlalu cakep, begitu juga dengan Tanbabashi... bukankah ini suatu hal yang sangat jarang. Lihat saja Amaterasu-Oomikami disini digambar seperti om-om garang. Tanpa disadari waktu ke waktu aku terus disuguhi dengan peran utama yang cakep-cakep. Tiga tokoh utama yang benar-benar cakep disini adalah Sanjou Keiko, Sumizome Akemi dan Uka-sama. Dan sosok Uka-sama mengingatkanku pada Kotori Otonashi dari THE iDOLM@STER karena tergambarkan berusia dua puluh tahunan yang tetapi sifat bermalas-malasnya kadang muncul. Sebenarnya Fushimi Touka (kakaknya Inari) juga mempunyai potensi menjadi seseorang yang tampan namun karena sifat dan masa lalunya yang agak chuunibyo alias suka berdelusi membuat Touka tidak sepenuhnya keren.
Dalam versi anime-nya sendiri, jujur kaget ternyata Inari lumayan moe lho! Padahal aku memikirkan tokoh ini sebagai gadis yang agak sedikit gendut dan biasa-biasa saja. Kedua adalah Touka, di anime-nya juga ia benar-benar terlihat seperti anggota Boyband K-Pop (ditambah lagi dengan cara berpakaiannya yang otomatis membuat penampilannya semakin keren saja). Dan diluar dugaan ternyata Ohzora Naomi bisa membawakan tokoh Inari menjadi cute dan moe plus aku tak menyangka kalo Kon ternyata seimut ini. Tapi sayang ya, Kon dalam wujud anak-anak tidak tampil di anime.
Aku sendiri mengatakan Inari, Konkon, Koi Iroha sebagai serial cantik meskipun penggambarannya tak selalu 'cantik' blink-blink sana-sini seperti di komik lainnya bahkan seringkali tokohnya tergambar dengan konyol, mulai dari raut wajah, mata dan lain-lain (untungnya di anime-nya kekonyolannya juga digambarkan dengan bagus). Tak terduga ternyata banyak juga kaum adam yang menonton anime ini, padahal kukira ditargetkan untuk perempuan saja.
SKIP
Bila kamu membaca manga-nya dahulu sebelum menonton anime-nya ada beberapa adegan yang dilewatkan dan/atau percakapan dialog yang diubah. Maklum saja sih, cuma kebagian 10 episode jadi ya mau diapakan lagi. Misalnya saat episode pertama ketika Inari menembak Kouji dengan menggunakan tubuh Sumizome itu ditiadakan dalam anime-nya (ya kalo ada permasalahannya akan nambah dan bisa menjadi plot hole sendiri nantinya) dan di episode kedua langsung begitu saja terasa kilat pembawaannya anime-nya.
Tapi anime-nya kupikir akan lebih dramatis karena mengambil bad ending atau sad ending soalnya mengambil penyelesaian dimana Inari kehilangan kekuatannya (aku tidak akan spoiler lebih lanjut untuk kedepannya).
Nada Nada Cinta
Untuk musiknya aku memberikan dua jempol, sangat indah sekali. BGM-nya dilantunkan itu indah nan cantik sekali. Aku langsung jatuh cinta dengan BGM pengiring anime ini (Senoo top abis deh pokoknya, mungkin aku akan mencoba mendengarkan BGM dalam anime Aria). Lagu pembuka yang berjudul 今日に恋色 (Kyou ni Koiiro) dinyanyikan oleh May'n juga nikmat didengar. Sedangkan untuk lagu penutupnya SAVED. dinyanyikan oleh Maaya Sakamoto mengambarkan perasaan Uka-sama.
Persahabatan dan Percintaan
Secara awal tujuan cerita aku juga tidak tahu begitu pasti tapi ketika mengikuti alur perkembangan cerita ini pelbagai cerita menarik selalu ada. Mulai dari berteman dengan seseorang yang dianggap rival dalam percintaannya, berbaur dengan teman baru bahkan menghadapi situasi cinta terlarang, haruskah lanjut mempercayai cinta terlarang ini atau menghentikannya sesegera mungkin. Bagaikan roda yang berputar, ketika suatu permasalahan dapat terselesaikan nantinya dapat berhubungan atau menyebabkan masalah baru pada jauh hari (mudahnya kasus Uka-sama memberikan kekuatannya pada Inari itu menyebabkan timbulnya berbagai masalah mulai dari eksistensi dewa hingga hubungan antar manusia dengan para dewa tapi dengan kekuatannya ini Inari bisa mendekati Kouji dan berteman dengan Sumizome).
Sebab-Akibat
Yang paling kusuka dari Inari, Konkon, Koi Iroha adalah memunculkan permasalahan yang nyata. Maksudku adalah ketika kau beraksi menggunakan tubuh seseorang lalu berinteraksi kepada orang lain nantinya orang lain akan menanyakan dan/atau menyebutkan tindakan orang itu sedangkan orang tersebut tidak tahu apa-apa karena emang bukan dia melakukannya. Sejak awal aku memikirkan,"Bila Inari menggunakan tubuh seseorang untuk melakukan sesuatu kepada orang lain, apa engga menimbulkan efek ke orang itu?" saat membaca komik ini. Dan kupikir juga,"Why so serious? Ini hanyalah komik jangan terlalu berpikir realitaslah... Dalam cerita lain permasalahan itu engga pernah timbul juga." setelah lanjut baca per halaman. Tapi luar biasa, ternyata unsur ini kupikir sangat tidak akan dimasukkan kesini ternyata malah benar-benar terjadi.
Sedikit spoiler saja untuk memperjelas kalimat diatas (maaf aku tak pandai dalam menjelaskan sesuatu lagian kasus ini juga diceritakan dalam anime-nya), salah seorang gadis disekolahnya meminta tolong pada Inari untuk mengantarkan surat cintanya kepada Kouji. Tapi karena Inari yang sempat ber-negative thinking malah mengacaukan dan menghilangkan suratnya. Meskipun begitu Inari tetap menjalankan amanah dari gadis itu dengan cara berubah menjadi dia dan menembak Kouji menggunakan tubuh orang tersebut. Belum selesai disitu, kedepannya ternyata seperti ada perbedaan cerita karena ternyata Kouji tidak menerima surat dari gadis tersebut dan teman-temannya mengasumsi bahwa Inari-lah yang membuang begitu saja suratnya karena Inari tak mau Kouji menjadi milik orang lain.
Salah satu hal yang membuatku tertarik membaca komik ini adalah mendapatkan penilaian yang baik pada Baka-Updates. Komiknya sendiri baru mencapai 7 jilid dan mempunyai 43 chapter sekarang. Enjoyment lebih didapatkan pada komiknya, atmosfir pada anime kurang begitu kuat.
Aku tidak terlalu berharap akan season 2 (mungkin bagi kalian yang menonton anime-nya saja berharap ada karena endingnya begitu doang) karena perubahan mendasar pada adegan di episode pertama. Ini sangat fatal untuk kedepannya kalo pun ada lanjutan anime-nya maka mau tak mau harus menghapuskan satu masalah ini atau memindahkan masalah ini kedepan dengan mengubah sedikit cerita nantinya (tapi kupikir hal ini juga sulit dilakukan karena adegan Kouji menyerahkan surat ke Sumizome). Paling tidak, anime-nya tidak terlalu buruk, semua masih tergambar dengan baik dan musik yang dilantunkan menjadi komposisi yang mempunyai nilai sendiri sebagai keindahan dalam versi anime.